Sabtu, 4 Oktober 2025

Turki Bergejolak

Respons Erdogan usai Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu Dijebloskan ke Bui, Demo Rusuh Guncang Turki

Presiden Turki Erdogan menyalahkan kubu oposisi atas meningkatnya eskalasi aksi protes yang menurutnya telah berubah menjadi "gerakan kekerasan."

Tribunnews/Jeprima
KEDATANGAN ERDOGAN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama istri bersiap menaiki kendaraan saat akan meninggalkan Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (11/2/2025). Erdogan menyalahkan kubu oposisi atas meningkatnya eskalasi aksi protes yang menurutnya telah berubah menjadi "gerakan kekerasan." (Foto Arsip 2025/Tribunnews/Jeprima) 

Polisi menggunakan gas air mata, peluru karet, dan meriam air untuk membubarkan massa di Istanbul.

Sementara itu, di Ankara, pengunjuk rasa berusaha menghalangi kendaraan polisi yang membawa peralatan anti-huru-hara.

Imamoglu Dipenjara Tanpa Persidangan

Sekitar 15 juta suara diberikan untuk mendukung Imamoglu.

Media oposisi menyatakan bahwa penangkapannya bermotif politik, mengingat Imamoglu dianggap sebagai ancaman terbesar bagi Erdogan dalam pemilu mendatang.

Para pendukungnya menilai pemenjaraan ini sebagai bukti semakin menurunnya standar demokrasi di Turki.

"Saya pikir ada ketidakadilan yang dilakukan terhadap Imamoglu. Mereka memenjarakan orang itu tanpa alasan," ujar Adem Bali, seorang pekerja konstruksi berusia 22 tahun.

Kecaman Internasional

Kelompok hak asasi manusia dan negara-negara Eropa mengecam penangkapan Imamoglu.

Jerman menilai bahwa tindakan ini semakin melemahkan peluang Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Baca juga: Polisi Turki Tangkap Ratusan Orang Saat Kerusuhan Meningkat atas Penangkapan Wali Kota Istanbul

Komite Parlemen Gabungan Uni Eropa-Turki bahkan menunda pertemuan mereka pada Senin karena situasi politik yang dianggap tidak mendukung.

Sementara itu, CHP mengajukan banding atas pembatalan ijazah Imamoglu oleh Universitas Istanbul, yang diperlukan untuk memenuhi syarat dalam pencalonan presiden.

Partai tersebut juga tengah mengupayakan banding atas pemenjaraannya.

Ketegangan politik di Turki tampaknya masih akan berlanjut, sementara dunia terus menyoroti perkembangan terbaru dari kasus yang dianggap sebagai ujian besar bagi demokrasi negara tersebut.

 

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved