Sabtu, 4 Oktober 2025

Turki Bergejolak

Respons Erdogan usai Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu Dijebloskan ke Bui, Demo Rusuh Guncang Turki

Presiden Turki Erdogan menyalahkan kubu oposisi atas meningkatnya eskalasi aksi protes yang menurutnya telah berubah menjadi "gerakan kekerasan."

Tribunnews/Jeprima
KEDATANGAN ERDOGAN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama istri bersiap menaiki kendaraan saat akan meninggalkan Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (11/2/2025). Erdogan menyalahkan kubu oposisi atas meningkatnya eskalasi aksi protes yang menurutnya telah berubah menjadi "gerakan kekerasan." (Foto Arsip 2025/Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya angkat bicara setelah demonstrasi besar mengguncang berbagai kota di Turki.

Gelombang protes ini dipicu oleh pemenjaraan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang merupakan rival kuat Erdogan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2028.

Imamoglu ditangkap pada Rabu (19/3/2025).

Dia dijebloskan ke penjara pada Minggu (23/3/2025) atas tuduhan korupsi serta dugaan keterkaitannya dengan organisasi teroris.

Pemenjaraannya yang dilakukan tanpa proses pengadilan telah memicu gelombang demonstrasi terbesar di Turki dalam lebih dari satu dekade.

Erdogan menyalahkan kubu oposisi atas meningkatnya eskalasi aksi protes yang menurutnya telah berubah menjadi "gerakan kekerasan."

Dalam pidatonya setelah rapat kabinet di Ankara, ia menuduh Partai Rakyat Republik (CHP)—partai yang mengusung Imamoglu sebagai calon presiden—bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut.

"Sebagai negara, kami terkejut melihat peristiwa yang muncul setelah seruan pemimpin oposisi utama untuk turun ke jalan, yang kemudian berubah menjadi aksi kekerasan," ujar Erdogan seperti dikutip Reuters, Selasa (25/3/2025).

Ia juga menegaskan kalau oposisi akan dimintai pertanggungjawaban atas berbagai kerusakan yang terjadi, baik secara politik di parlemen maupun secara hukum di pengadilan.

Protes Berlanjut di Seluruh Turki

Meskipun ada larangan berkumpul di banyak kota, demonstrasi anti-pemerintah terus berlanjut hingga malam keenam berturut-turut.

Baca juga: Turki Mengkonfirmasi Kehadiran Jangka Panjang di Suriah, Kerja Sama Lebih Mendalam dengan Damaskus

Ratusan ribu orang turun ke jalan, sementara Ketua CHP, Ozgur Ozel, kembali menyerukan agar protes nasional dilanjutkan.

"Siapa pun yang secara tidak adil dijebloskan ke penjara oleh Tayyip Erdogan, alun-alun ini membela mereka, demi demokrasi dan demi Turki," ujar Ozel dalam orasinya di depan kantor pusat Pemerintah Kota Istanbul di Sarachane.

Selain itu, Ozel juga menyerukan pemboikotan terhadap media, merek, dan toko yang dianggap pro-Erdogan, serta mendesak persidangan Imamoglu disiarkan secara langsung oleh stasiun penyiaran negara, TRT.

Ribuan Orang Ditahan, Polisi Gunakan Kekerasan

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, menyebut beberapa pengunjuk rasa telah mengancam keamanan nasional.

Hingga kini, sebanyak 1.133 orang telah ditahan selama lima hari protes, sementara 123 petugas polisi mengalami luka-luka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved