Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa?

Houthi dan Hizbullah bersiap membalas serangan Israel saat gencatan senjata di Gaza runtuh. Tetapi kenapa AL Qassam, sayap militer Hamas, masih kalem?

Kredit Foto Saher Alghorra untuk The New York Times
SAYAP MILITER HAMAS - Petempur Al Qassam, sayap militer Hamas saat penyerahan sandera Israel bulan lalu. Qassam menyatakan masih memiliki kekuatan untuk menghadapi agresi Israel. 

Komentar dari Menteri Luar Negeri Jamal Amer muncul setelah pesawat tempur AS dan Inggris menewaskan 31 orang dalam serangan udara terhadap Yaman pada hari Sabtu. Angkatan Udara Yaman menanggapi dengan menyerang USS Eisenhower pada hari Senin.

Angkatan Udara Israel (YAF) mulai menyerang kapal-kapal Israel di Laut Merah pada November 2023 sebagai respons atas genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Israel telah memblokir masuknya bantuan ke Gaza selama dua minggu terakhir dan kembali membombardir jalur tersebut pada Selasa pagi, menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.

"Tidak akan ada pembicaraan tentang pengurangan operasi sebelum mengakhiri blokade bantuan di Gaza. Iran tidak ikut campur dalam keputusan kami, tetapi yang terjadi adalah Iran terkadang menjadi penengah, tetapi tidak dapat mendikte hal-hal tertentu," kata Amer.

Ia mengatakan, dirinya belum diberitahu mengenai pesan apa pun yang disampaikan Iran kepada utusan Pemerintah Keselamatan Nasional di Teheran.

"Sekarang kita melihat bahwa Yaman sedang berperang dengan AS, dan itu berarti kita punya hak untuk membela diri dengan segala cara yang mungkin, jadi eskalasi mungkin terjadi," tambah Amer.

Iran belum memberikan komentar publik apa pun tentang tindakan militer YAF baru-baru ini yang dilakukan untuk membela diri dan mempertahankan Gaza.

Teheran mengatakan Yaman membuat keputusan secara independen.

"(AS) mengancam Iran dan menyerang Yaman. Sekarang, semua skenario mungkin terjadi. Kami akan melakukan apa yang akan mereka lakukan kepada kami. Jika mereka menyerang kami dari (kapal induk AS USS Harry S.) Truman, kami akan membalas dengan menyerang Truman," kata menteri luar negeri Yaman.

Pasukan Yaman mengatakan pada 12 Maret bahwa mereka telah melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal Israel yang menggunakan rute yang melewati Laut Merah karena Israel belum memenuhi tenggat waktu untuk mengakhiri blokade bantuan di Gaza.

Amer mengatakan beberapa negara Uni Eropa telah menyarankan pemerintahnya untuk tidak melakukan eskalasi, tetapi ia meyakinkan mereka bahwa sasarannya adalah pengiriman barang Israel.

Ia juga memperingatkan negara-negara Arab agar tidak melakukan intervensi militer terhadap Yaman atas nama AS dan Israel.

"Jika ada pesawat atau pangkalan yang digunakan untuk melawan kami, maka kami akan meningkatkan serangan dan akan mempertahankan diri. Namun, jika mereka (negara-negara Teluk) tetap bersikap netral, kami akan menjauh," katanya.

Negara-negara Teluk Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Yordania, dan UEA semuanya menjadi tuan rumah fasilitas militer AS.

Hamas Masih Kalem

Beberapa jam setelah Israel melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran di Gaza pada Selasa, sayap militer Hamas belum melancarkan serangan balik yang nyata.

Hari itu merupakan hari paling mematikan sejak gencatan senjata di Gaza dimulai sekitar dua bulan lalu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan