Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perdana Menteri Pemerintahan Hamas Issam al-Daalis Gugur, Korban Pemboman Israel di Gaza Melonjak

para pejabat senior Hamas yang menjadi target serangan terbaru Israel itu memainkan peran utama dalam membangun kembali kekuasaan Hamas di Jalur Gaza

khaberni/tangkap layar
KENA BOM ISRAEL - Issam al-Daalis, Perdana Menteri pemerintah Hamas semasa hidup. Issam dilaporkan menjadi satu di antara ratusan korban pengeboman jet Israel di tengah gencatan senjata Gaza, Selasa (18/3/2025), 

Adapun hampir separuh korban tewas termasuk di antaranya anak-anak, wanita, dan orang tua yang tinggal di Gaza bagian selatan.

"Pembantaian-pembantaian brutal yang dilakukan pasukan penjajahan Israel menunjukkan kembali bahwa penjajah ini hanya mengerti bahasa pembunuhan, penghancuran, dan genosida," demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza, dikutip Al Jazeera.

Baca juga: Berita Terkini: Lebih 320 Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Mendadak Israel yang Sporadis

Meski serangan ini kembali menambah panjang daftar korban jiwa dalam genosida yang terus berlangsung di wilayah tersebut, namun Netanyahu menegaskan serangan udara yang dilakukan pasukannya, ditujukan untuk menekan milisi Hamas yang selama ini menolak membebaskan sandera Israel.

"Ini menyusul penolakan berulang kali Hamas untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua proposal yang telah diterimanya dari Utusan Presiden AS Steve Witkoff," kata Netanyahu

"Israel akan, mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang meningkat," imbuhnya.

Jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza, Hani Mahmoud, melaporkan, Israel mengubah pusat-pusat evakuasi menjadi "jebakan maut" bagi warga Gaza.

"Intensitas pengeboman di barat Kota Gaza sangat terasa hingga banyak orang yang terbunuh terlempar dari bangunan, daging mereka ditemukan di jalan dan halaman rumah tetangganya," kata Mahmoud.

Hamas Sebut Israel Melanggar Gencatan Senjata

Merespons tindakan yang dilakukan Israel, Hamas menegaskan mereka mengutuk keras serangan ini.

Pejabat senior Hamas juga menyatakan Israel secara sepihak telah membatalkan perjanjian gencatan senjata.

Mereka menyebut serangan Israel sebagai "serangan berbahaya" terhadap warga sipil yang tidak berdaya, dan mengklaim tujuan Israel adalah untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati.

Lebih lanjut, untuk mencegah terjadinya eskalasi yang lebih luas, Hamas menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk mendukung "perlawanan Palestina" dalam upaya mematahkan blokade terhadap Gaza.

Hamas juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengeluarkan resolusi yang memerintahkan Israel menghentikan "agresinya."

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved