Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Dukung Dimulai Lagi Agresi Pasukan IDF Masuk Gaza, Israel Katz: Gerbang Neraka Terbuka

Israel memperbarui pertempuran di Gaza tanpa tekanan AS untuk mengizinkan masuknya bantuan, yang dapat membantu upaya Israel menguasai perang

Telegram Quds News Network
SERANGAN UDARA ISRAEL - Serangan udara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi Palestina pada Selasa (18/3/2025) pagi menyebabkan kamp tersebut terbakar saat para penduduk tengah tidur di Khan Yunis. Akibatnya sebanyak 200 orang tewas atas serangan udara Israel ini. 

Ia menambahkan, "Jika Hamas tidak membebaskan semua tahanan, gerbang neraka akan terbuka di Gaza."

2 Menteri Sayap Kanan Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich
2 Menteri Sayap Kanan Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich (X/Twitter)

Smotrich dan Ben-Gvir Kegirangan

Atas dimulainya kembali agresi IDF ke Gaza ini, politisi sayap kanan Israel menyuarakan reaksi kegembiraan menyusul serangan baru Angkatan Udara Israel (IAF) di Gaza pada Selasa dini hari, yang menandai eskalasi agresi yang sedang berlangsung.

Serangan tersebut telah menyalakan kembali perdebatan dalam kalangan politik Israel mengenai pendekatan terbaik terhadap krisis tersebut.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyatakan dukungannya terhadap tindakan militer IDF, menekankan kalau tujuan Israel tetaplah pembubaran total Hamas.

Dalam sebuah tweet, Smotrich menyatakan, "Siapa pun yang melakukan kepada kami apa yang Hamas lakukan pada Simchat Torah akan dihancurkan." 

Ia menggambarkan serangan militer baru tersebut sebagai langkah penting dalam upaya menghancurkan Hamas, mengamankan kembalinya semua tawanan, dan menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh Gaza.

Smotrich lebih lanjut mencatat kalau Pasukan Pendudukan Israel (IDF) telah mempersiapkan momen ini dalam beberapa minggu terakhir, menyusul penunjukan kepala staf baru.

"Ini adalah proses yang bertahap, dan dengan pertolongan Tuhan, hasilnya akan benar-benar berbeda dari apa yang telah dilakukan selama ini," imbuh Smotrich, menegaskan kembali komitmen "Israel" untuk mencapai tujuannya di Gaza.

Itamar Ben-Gvir, pimpinan partai sayap kanan Otzma Yehudit, juga sangat mendukung aksi militer tersebut.

Ia menyebut pertempuran baru tersebut sebagai langkah yang perlu dan "moral" untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan tawanan "Israel".

Ben-Gvir telah menjadi pengkritik keras kesepakatan damai dengan Hamas yang melibatkan penghentian operasi militer.

Pada bulan Januari, ia dan partainya meninggalkan koalisi sebagai protes terhadap kesepakatan yang melibatkan gencatan senjata, menuduhnya merusak upaya IOF dan menyerah kepada Hamas.

Menteri Pendidikan Yoav Kisch menyuarakan sentimen Ben-Gvir dengan menyatakan secara lugas, "Bebaskan para sandera atau api neraka. Sekarang."

Namun, tidak semua tokoh politik setuju dengan tindakan tersebut.

Yair Golan, pemimpin partai oposisi Democratic Camp, mengkritik serangan militer baru-baru ini sebagai taktik pengalihan perhatian oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved