Sabtu, 4 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Trump Bekukan VOA dan Media AS Lainnya, 1.300 Staf Dirumahkan

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengejutkan banyak pihak pada hari Sabtu (16/3/2025).

Tangkapan layar YouTube White House
DONALD TRUMP - Tangkapan layar YouTube White House pada Senin (17/3/2025) yang menunjukkan Presiden Trump Menyampaikan Pidato di Departemen Kehakiman Sabtu (15/3/2025). Trump membuat keputusan untuk memberhentikan sementara ratusan jurnalis di Voice of America (VOA) . 

Dengan keputusan ini, membuat VOA tidak dapat beroperasi kembali.

"VOA membutuhkan reformasi yang matang, dan kami telah membuat kemajuan dalam hal itu. Namun, tindakan hari ini akan membuat Voice of America tidak dapat menjalankan misi pentingnya," katanya di Facebook, dikutip dari Free Malaysia Today.

Tidak terima dengan keputusan Trump, Abramowitz menjelaskan bahwa selama ini VOA memiliki peran penting terhadap banyak orang.

“Voice of America telah menjadi aset yang tak ternilai bagi AS, memainkan peran penting dalam perjuangan melawan komunisme, fasisme, dan penindasan, serta dalam perjuangan untuk kebebasan dan demokrasi di seluruh dunia,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa setiap minggu, jutaan orang telah menonton dan mendapatkan informasi dari VOA.

"Dalam 48 bahasa, liputan VOA menjangkau 360 juta orang setiap minggu," jelasnya.

Tak hanya direktur VOA, pemimpin Radio Free Europe/Radio Liberty juga mengecam keputusan Trump.

Menurut presiden RFE, Stephen Capus, keputusan ini justru akan menjadi 'hadiah besar' bagi musuh-musuh AS.

Kebebasan Pers Terancam

Menurut kelompok advokasi Reporters Without Borders, keputusan Trump ini justru membuat kebebasan pers terancam.

“Ini mengancam kebebasan pers di seluruh dunia dan meniadakan 80 tahun sejarah Amerika dalam mendukung arus informasi yang bebas," kata RSF.

Kecaman juga datang dari para petinggi Demokrat.

Salah satunya adalah Gregory Meeks dan Anggota Kongres Lois Frankel.

Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan bahwa keputusan ini justru akan membuat AS kehilangan upaya dalam melawan propaganda global.

"Pemotongan tersebut akan menyebabkan kerusakan yang bertahan lama pada upaya AS untuk melawan propaganda secara global," katanya, dikutip dari The Daily Guardian.

Para Staf Kecewa

Beberapa karyawan VOA menyatakan kekecewaan atas pengumuman yang tiba-tiba itu. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved