Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Kini Ingin Pindahkan Warga Gaza ke Afrika, Setelah Ditolak Mesir dan Jordania

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin memindahkan 2 juta warga Gaza ke negara-negara di Afrika.

Editor: Hasanudin Aco
RNTV/TangkapLayar
DKIRIM KE AFRIKA - Ratusan ribu warga Gaza yang terusir dan mengungsi karena agresi militer Israel, kembali ke rumah-rumah mereka ke wilayah Gaza Utara, Senin (27/1/2025). Donald Trump ingin mengirim warga Gaza ini ke Afrika. 

Gagasan pemindahan massal warga Palestina pernah dianggap sebagai fantasi kelompok ultranasionalis Israel.

Namun, sejak Trump menyampaikan gagasan itu pada pertemuan Gedung Putih bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memujinya sebagai visi yang berani.

Warga Palestina di Gaza telah menolak usulan itu dan menepis klaim Israel bahwa pemindahan itu akan dilakukan secara sukarela.

Negara-negara Arab telah menyatakan penolakan keras dan menawarkan rencana rekonstruksi alternatif yang akan membiarkan Palestina tetap di tempatnya.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan memaksa atau menekan warga Palestina untuk pergi dari tanah air mereka bisa menjadi kejahatan perang yang potensial.

Namun, Gedung Putih mengatakan Trump berpegang teguh pada visinya.

Berbicara dengan syarat anonim untuk membahas inisiatif diplomatik rahasia, pejabat AS dan Israel mengonfirmasi kontak dengan Somalia dan Somaliland. Sementara itu, pejabat AS juga telah mengkonfirmasi kontak dengan Sudan.

Namun mereka tidak menjelaskan lebih lanjut sejauh mana diskusi tersebut telah berlangsung.

Penolakan Negara-negara Arab

Rencana Trump sudah ditolak mentah-mentah oleh banyak negara, khususnya negara-negara Timur Tengah. 

Sejumlah menteri luar negeri negara-negara Arab dan pejabat Palestina menegaskan penolakan atas wacana pemindahan rakyat Palestina dari Gaza.

Usulan Trump merelokasi warga Palestina dari Gaza dianggap sebagai pembersihan etnis.

Lima menteri luar negeri Arab dan seorang pejabat senior Palestina mengirimkan surat berisi penolakan itu kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

Surat ditandatangani menlu Jordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, serta penasihat presiden Palestina, Hussein al-Sheikh. 

Qatar, yang menjadi mediator konflik Hamas-Israel bersama Mesir dan AS, menegaskan pentingnya warga Palestina ”kembali ke rumah dan tanah air mereka”. 

Menyusul negara-negara Arab, Iran juga mengecam keras usulan Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke Mesir atau Jordania.

Sumber: Associated Press


  

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved