Konflik Rusia Vs Ukraina
3 Tuntutan Utama yang Dilaporkan Diminta Rusia untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina
Rusia telah menyampaikan daftar tuntutan kepada AS untuk kesepakatan guna mengakhiri perang melawan Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia belum secara resmi memberikan tanggapan mengenai usulan gencatan senjata 30 hari dengan Ukraina.
Namun, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, Kremlin telah memberikan daftar tuntutannya.
Dilansir Reuters dan Sky News, para pejabat dari kedua belah pihak telah membahas persyaratan tersebut selama tiga minggu terakhir, ujar sumber tersebut.
Tuntutan dari Rusia meliputi:
1. Tidak ada keanggotaan NATO untuk Ukraina
2. Perjanjian untuk tidak mengerahkan pasukan asing di Ukraina
3. Pengakuan internasional atas klaim Vladimir Putin atas Krimea dan empat provinsi Ukraina (Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson)
Komitmen Putin terhadap kemungkinan perjanjian gencatan senjata masih belum pasti, dengan rincian yang belum diselesaikan.
Utusan Trump Akan Kunjungi Moskow
Seorang utusan khusus dari Presiden AS Donald Trump akan mengunjungi Moskow minggu ini untuk mendesak Rusia agar menandatangani rencana gencatan senjata 30 hari, ujar juru bicara Gedung Putih Caroline Leavitt.
Menurut Leavitt, Steve Witkoff, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah, akan berada di Moskow dari 12 Maret hingga 16 Maret.
Namun, dia tidak mengungkapkan dengan siapa Witkoff akan bertemu.
Baca juga: Rusia Sampaikan Daftar Tuntutan ke AS Sebagai Syarat Kesepakatan Akhiri Perang di Ukraina
Leavitt mengatakan bahwa negosiasi tersebut hampir mencapai garis perdamaian dan sekarang Rusia harus menyetujui rencana ini.
Laporan dari Bloomberg menyatakan bahwa Witkoff diperkirakan akan bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Leavitt juga melaporkan bahwa Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz telah melakukan percakapan telepon dengan mitranya dari Rusia pada tanggal 12 Maret, meskipun ia belum mengungkapkan rincian apa pun tentang diskusi tersebut.
Sebelumnya pada 11 Maret di Jeddah, Amerika Serikat mengusulkan rencana gencatan senjata Rusia-Ukraina selama 30 hari.
Ukraina menyetujui usulan tersebut, yang membuat AS untuk melanjutkan pembagian informasi intelijen dan bantuan keamanan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengonfirmasi bahwa usulan gencatan senjata akan secara resmi disampaikan kepada Rusia.
Presiden Trump juga mengumumkan pada 12 Maret bahwa perwakilannya akan pergi ke Rusia segera.
Namun, Putin berulang kali menyatakan bahwa Rusia tidak menginginkan gencatan senjata sementara.
Ia beralasan bahwa negara-negara NATO dapat menggunakan jeda tersebut untuk mempersenjatai kembali Ukraina.
Kremlin mengatakan pada Rabu (12/3/2025) bahwa Moskow sedang menunggu Washington untuk memberi pengarahan kepada mereka tentang hasil perundingan AS-Ukraina di Arab Saudi sebelum mengomentari apakah usulan gencatan senjata selama 30 hari itu dapat diterima oleh Rusia.
Kremlin tidak mengesampingkan kemungkinan adanya panggilan telepon antara Putin dan Trump, dengan mengatakan bahwa pembicaraan semacam itu dapat diatur dengan cepat jika diperlukan.
Menurut sumber yang dikutip oleh Reuters, Kremlin tidak mungkin menerima tawaran gencatan senjata itu.
Bloomberg melaporkan bahwa Rusia mungkin menunda kesepakatan apa pun untuk mendapatkan syarat yang lebih menguntungkan, termasuk kemungkinan menuntut diakhirinya pengiriman senjata Barat ke Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.