Konflik Rusia Vs Ukraina
Anggota Parlemen Rusia: Gencatan Senjata Harus Sesuai Kepentingan Moskow, Bukan AS
Seorang anggota parlemen Rusia mengomentari proposal gencatan senjata yang disepakati antara AS dan Ukraina saat pertemuan di Jeddah, Arab Saudi.
Rubio mengatakan setelah perundingan berakhir bahwa ia akan menyampaikan tawaran tersebut kepada Rusia.
"Dan mudah-mudahan kami akan menyampaikan tawaran ini kepada Rusia, dan kami berharap mereka akan mengatakan ya, bahwa mereka akan mengatakan ya untuk perdamaian," tambah Rubio.
Menurutnya, keputusan saat ini ada di tangan Rusia.
"Bola ada di tangan Moskow," jelasnya.
Namun apabila Rusia tidak menyetujui kesepakatan ini, maka perdamaian antara Moskow dan Ukraina tidak akan tercapai.
"Jika mereka berkata tidak, maka sayangnya kita akan tahu apa hambatan bagi perdamaian di sini," kata Rubio.
Sementara itu, Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya di X bahwa usulan gencatan senjata ini mencakup beberapa hal.
"Usulan gencatan senjata AS mencakup gencatan senjata sementara selama 30 hari penuh: menghentikan serangan rudal, pesawat tak berawak, dan bom, termasuk di Laut Hitam dan di sepanjang garis depan," katanya.
Menurut Zelensky, ini adalah keputusan yang positif untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia.
"Ukraina siap menerima usulan ini, kami melihatnya sebagai langkah positif dan siap untuk mengambilnya," kata Zelensky.
Zelensky juga menjelaskan bahwa keputusan ini berakhir di Rusia.
"Rusia harus "menunjukkan kesediaannya untuk menghentikan perang atau melanjutkan perang," jelasnya.
Dengan adanya kemajuan ini, AS mengatakan akan segera mencabut penangguhan pembagian informasi intelijen dan melanjutkan bantuan keamanan ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.