Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gaza Hadapi Konspirasi Besar, Hamas Tolak Lucuti Senjata selama Israel Masih Duduki Palestina

Dengan tegas Hamas mengatakan tidak akan melucuti senjatanya sepanjang Israel masih bercokol tanah Palestina.

Telegram Brigade Al-Qassam
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (1/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa foto 7 komandan mereka yang terbunuh dalam serangan Israel, selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 183 tahanan Palestina. 

“Dan saya pikir itu bukan tawaran awal yang buruk,” kata Boehler.

Namun, Al Aarbi Al Jadeed pada hari Senin melaporkan bahwa Hamas membantah bakal dilucuti senjatanya. Laporan itu didasarkan pada pernyataan juru bicara Hamas.

CIUM KENING - Tentara Israel mencium kening pasukan Hamas saat dibebaskan, Sabtu (22/2/2025. Tampak senang dan tersenyum lebar, Sabtu (22/2/2025)
CIUM KENING - Tentara Israel mencium kening pasukan Hamas saat dibebaskan, Sabtu (22/2/2025. Tampak senang dan tersenyum lebar, Sabtu (22/2/2025) (Tangkapan layar akun X Palestine Chronicle)

Israel: Ancaman Israel tidak mempan

Hari Senin kemarin Hamas menanggapi pernyataan Israel yang mengancam akan melanjutkan perang di Gaza.

Hamas menanggapi santai pernyataan Israel dan mengklaim ancamannya tidak mempan.

“Kami menegaskan komitmen kami terhadap perjanjian gencatan senjata, dan untuk menerapkan apa sudah disepakati,” kata Hamas dalam kesepakatannya, dikutip dari Anadolu Agency.

Baca juga: Hamas Tunjukkan Fleksibilitas dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza dengan Washington

Menurut Hamas, pihaknya siap memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata. Namun, kata Hamas, Israel terus menolak untuk merundingkannya.

Adapun tahap pertama sudah berakhir awal Maret itu setelah berlangsung selama enam minggu. Israel belum setuju untuk beralih ke tahap kedua.

Saat ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya memperpanjang tahap pertama supaya bisa mengamankan pembebasan sandera tanpa harus memenuhi kewajiban dalam hal militer dan bantuan kemanusian dalam perjanjian.

Di sisi lain, Hamas terus menolak usul perpanjangan tahap pertama. Hamas meminta para juru penengah agar mendesak Israel merundingkan tahap kedua.

Jika tahap kedua terwujud, pasukan Israel akan ditarik mundur sepenuhnya dari Gaza dan perang diakhiri permanen. Semua sandera akan dipulangkan.

“Netanyahu menghalangi penerapan perjanjian hanya demi alasan personal dan partisan, dia tidak mempedulikan pembebasan sandera atau perasaan keluarga mereka,” kata Hamas.

Hamas menegaskan perjanjian gencatan ditengahi oleh para mediator dan disaksikan oleh dunia. Menurut kelompok Palestina itu, gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk memulangkan para sandera.

Lalu, Hamas mengatakan ancaman Israel dan aksi pemerasannya tidak akan berhasil.

“Tidak ada cara selain negosiasi dan komitmen terhadap perjanjian. Jika tidak, Israel merecoki nasib para sandera.”

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved