Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Desak Zelensky Relakan Wilayah Ukraina yang Dicaplok Rusia Demi Percepat Perjanjian Damai
Pemerintah AS mendesak Ukraina untuk melepaskan wilayahnya yang telah dicaplok Rusia selama perang demi tercapainya perjanjian damai dengan Moskow
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio, mendesak Ukraina untuk melepaskan wilayahnya yang telah dicaplok Rusia selama perang.
Hal tersebut diungkap Rubio menjelang digelarnya pertemuan antara delegasi AS dan Ukraina yang akan berlangsung di Arab Saudi pada Selasa (11/3/2025).
“Saya pikir kedua belah pihak perlu mencapai pemahaman bahwa tidak ada solusi militer untuk situasi ini,” kata Rubio mengutip dari Straits Times.
“Rusia tidak bisa menaklukkan seluruh Ukraina, dan jelas bahwa akan sulit bagi Ukraina untuk memulihkan wilayah sepenuhnya ke situasi sebelum tahun 2014 dalam waktu dekat.” imbuhnya.
"Saya pikir kedua belah pihak perlu mencapai pemahaman bahwa tidak ada solusi militer untuk situasi ini," papar Rubio.
Rubio tak menjelaskan secara rinci berapa banyak tanah yang harus diserahkan Ukraina.
Namun sejumlah pihak menilai wilayah yang dimaksud yakni empat wilayah di Ukraina timur, yang sebagian telah diduduki sejak invasi Rusia pada tahun 2022.
Menurut Rubio Ukraina harus melakukan “hal-hal sulit” untuk mengakhiri konflik, demi tercapainya perjanjian damai dengan Rusia.
AS-Ukraina Gelar Perundingan di Arab
Adapun pernyataan ini datang menjelang digelarnya perundingan antara Ukraina dan Amerika Serikat (AS).
Untuk perundingan di Jeddah ini Rubio akan bergabung dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan kepada pers.
Baca juga: Zelensky Tiba di Jeddah, Temui Putra Mahkota Arab Saudi Jelang Perundingan AS-Ukraina
Pembicaraan AS-Ukraina ini berlangsung tiga minggu setelah pejabat senior AS melangsungkan pembicaraan dengan pejabat Rusia di Riyadh.
Dalam perundingan tersebut keduanya bakal membahas langkah-langkah untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia serta upaya untuk mengamankan perdamaian yang berkelanjutan.
Namun dalam kesempatan ini Rubio mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan membahas proposal kontroversial sebelumnya yang diajukan Presiden Trump tentang kompensasi sumber daya alam Ukraina sebagai imbalan atas bantuan militer Amerika Serikat.
Nantinya sebelum perundingan digelar, Zelensky akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang merupakan mediator sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, pada Selasa (11/3/2025)
Dalam pertemuan tersebut Pangeran MBS menegaskan kembali komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung upaya internasional dalam menyelesaikan krisis Ukraina dan mencapai perdamaian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.