Selasa, 30 September 2025

Konflik Suriah

Pasukan Suriah Bentrok Lagi dengan Pasukan Sisa Rezim Assad, Bentrokan Sengit di Taanita, Tartous

Bentrokan kembali terjadi di beberapa daerah di pesisir Suriah pada tanggal 9 Maret antara pasukan keamanan pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS)

Editor: Muhammad Barir
RNTV/TangkapLayar
TERAPKAN JAM MALAM - Pasukan rezim baru pemerintahan Suriah saat menangani kerusuhan yang terjadi di wilayah-wilayah yang menjadi basis pendukung Presiden terguling, Bashar Al-Assad, Kamis (6/3/2025). Pasukan Suriah dlaporan menerapkan jam malam di sejumlah wilayah pesisir negara tersebut. 

Pasukan Suriah Bentrok Lagi dengan Pasukan Sisa Rezim Assad, Bentrokan Sengit di Taanita, Tartous

TRIBUNNEWS.COM- Bentrokan kembali terjadi di beberapa daerah di pesisir Suriah pada tanggal 9 Maret antara pasukan keamanan pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan sel-sel yang berafiliasi dengan bekas militer negara tersebut.

Pihak berwenang mengumumkan tahap kedua dari operasi tanpa pandang bulu yang telah menewaskan lebih dari 800 orang sejak minggu lalu. 

Sumber Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan kepada kantor berita negara SANA pada hari Minggu bahwa "bentrokan hebat" terjadi di desa Taanita di pedesaan Tartous dengan "penjahat perang yang berafiliasi dengan rezim Assad yang sudah tidak berkuasa dan sisa-sisa pasukan bersenjata yang melindungi mereka." 

Juru bicara Kementerian Pertahanan Hassan Abdul Ghani mengatakan bahwa “setelah memulihkan keamanan dan stabilitas di kota-kota pesisir, pasukan kami mulai melaksanakan operasi tahap kedua yang bertujuan untuk mengejar sisa-sisa dan perwira rezim yang sudah tidak berkuasa di pedesaan dan pegunungan.” 

Sebuah kuburan massal yang berisi pasukan keamanan HTS dan personel polisi yang disergap oleh sel Tentara Arab Suriah (SAA) ditemukan di dekat kota Qardaha pada hari Minggu. 

Kemudian pada hari itu, pasukan militer Suriah yang dipimpin HTS menembaki kota Hammam al-Wasel di pedesaan Baniyas dan kota Beit al-Atiq di pedesaan Qadmous, serta daerah lain di dekat Tartous dan Latakia. Pasukan HTS juga melancarkan serangan pesawat nirawak.


Rumah-rumah warga sipil terbakar akibat serangan hebat tersebut.

Penduduk panik dan mengeluarkan panggilan darurat, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR). 

Selama beberapa hari terakhir, pasukan keamanan pemerintah baru Suriah melakukan pembantaian brutal yang menargetkan warga sipil, terutama dari kelompok minoritas Alawite. Direktur SOHR mengatakan pada tanggal 9 Maret bahwa sedikitnya 830 warga sipil Alawite telah terbunuh sejak Jumat. Puluhan ribu orang telah mengungsi, dan pembantaian masih berlangsung, tambahnya.

Perkiraan tidak resmi mengatakan jumlah korban tewas bisa mencapai ribuan. 

Berbicara di sebuah masjid di Mazzeh, Damaskus pada tanggal 9 Maret, Presiden transisi Suriah Ahmad al-Sharaa mengatakan bahwa “apa yang terjadi saat ini di Suriah termasuk dalam tantangan yang diharapkan.” 

“Yakinlah tentang Suriah, negara ini memiliki karakteristik untuk bertahan hidup,” imbuhnya.  

Bentrokan hebat meletus pada hari Kamis setelah pasukan keamanan memasuki dua desa di dekat kota pesisir Jableh dan disergap oleh sel-sel SAA. Pemerintah baru mengerahkan bala bantuan untuk dikerahkan di seluruh wilayah pesisir Latakia dan Tartous untuk operasi keamanan menyeluruh. 

Selama operasi tersebut, anggota berbagai faksi ekstremis yang telah terintegrasi ke dalam Kementerian Pertahanan yang dipimpin HTS mendatangi rumah-rumah warga, membunuh warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Banyak pembantaian yang didokumentasikan dalam video oleh para militan itu sendiri. 

 


SUMBER: THE CRADLE

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan