Jet Tempur Korea Selatan Tak Sengaja Jatuhkan Bom, Jumlah Korban Meningkat Jadi 29 Orang
Jumlah korban luka akibat insiden jatuhnya bom oleh jet tempur Korsel di wilayah sipil pada Kamis (6/3/2025) meningkat menjadi 29 orang.
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban luka akibat insiden jatuhnya bom oleh jet tempur Korea Selatan di wilayah sipil pada Kamis (6/3/2025) meningkat menjadi 29 orang.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, 15 di antaranya adalah warga sipil, sedangkan 14 lainnya adalah tentara.
Sejumlah sembilan korban yang terluka dirawat di rumah sakit, termasuk dua orang dengan cedera parah dengan luka di wajah dan bahu.
Pihak berwenang memastikan luka-luka tersebut tidak mengancam jiwa.
"Korban yang terluka mengalami cedera akibat ledakan, termasuk kerusakan telinga, migrain, dan kecemasan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan, Jeon Ha-kyu, pada Jumat (7/3/2025), dikutip dari NBC.
Peristiwa itu terjadi ketika dua jet tempur KF-16 Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom udara di kawasan sipil.
Kementerian Pertahanan menyebutkan, bom Mk82 seberat 500 pon (225 kilogram) itu jatuh di luar area yang telah ditentukan akibat kesalahan koordinat yang dimasukkan oleh seorang pilot.
Bom-bom tersebut seharusnya dijatuhkan dalam latihan tembak, tapi insiden ini terjadi akibat kesalahan teknis.
Insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat, di sebuah desa di Pocheon, 40 kilometer utara Seoul, lapor Yonhap dan The Korea Times.
Ledakan yang terjadi mengguncang rumah-rumah dan gedung-gedung di daerah tersebut, seperti yang terlihat dalam rekaman video yang beredar.
Pihak berwenang telah menangguhkan latihan tembak-menembak sementara, hingga penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan penyebab kejadian tersebut.
Meskipun demikian, militer menyatakan insiden ini tidak akan memengaruhi latihan militer gabungan besar antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang dijadwalkan dimulai pada Senin (10/3/2025).
Baca juga: Tragedi Latihan Militer: Jet Tempur Korsel Salah Jatuhkan Bom di Pemukiman, Belasan Warga Luka-luka
Di sisi lain, di dekat Kementerian Pertahanan di Seoul, puluhan aktivis dan warga Pocheon menggelar unjuk rasa pada Jumat, menuntut penghentian latihan militer yang dianggap mengancam kehidupan dan kedamaian warga setempat.
“Kami, warga Pocheon, mempertanyakan latihan militer ini,” kata Lee Myoung-won, seorang warga Pocheon yang turut serta dalam aksi tersebut.
“Kami tidak tahu siapa yang mendapat manfaat dari latihan ini atau apa tujuan sebenarnya dari latihan militer ini.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.