Selasa, 30 September 2025

Konflik Suriah

Operasi Keamanan Suriah Digelar Setelah Pendukung Setia Assad Dituduh Melakukan Serangan

Pihak berwenang Suriah melancarkan operasi penyisiran keamanan di kota Latakia pada hari Selasa, kata penduduk

Editor: Muhammad Barir
PressTV
MILITAN HTS- Militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah. Pihak berwenang Suriah melancarkan operasi penyisiran keamanan di kota Latakia pada hari Selasa, kata penduduk, setelah dua anggota pasukan keamanan tewas dalam serangan yang oleh media pemerintah disalahkan pada sisa-sisa pemerintahan Bashar Al-Assad yang digulingkan. 

Operasi Keamanan Suriah Digelar Setelah Pendukung Setia Assad Dituduh Melakukan Serangan

TRIBUNNEWS.COM- Pihak berwenang Suriah melancarkan operasi penyisiran keamanan di kota Latakia pada hari Selasa, kata penduduk, setelah dua anggota pasukan keamanan tewas dalam serangan yang oleh media pemerintah disalahkan pada sisa-sisa pemerintahan Bashar Al-Assad yang digulingkan.

Suara tembakan terdengar sepanjang malam saat pasukan keamanan pemerintah dikerahkan di distrik Datour, Latakia, bagian dari wilayah pesisir tempat Assad memperoleh dukungan dari komunitas Alawite tempat keluarganya tinggal. 

Wilayah pesisir tersebut telah muncul sebagai salah satu tantangan keamanan utama bagi pemerintahan sementara Presiden Ahmed Al-Sharaa, yang telah mengerahkan banyak pasukannya di wilayah tersebut sejak Assad digulingkan pada bulan Desember.

Seorang pejabat keamanan senior di daerah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa telah terjadi peningkatan serangan tabrak lari terhadap patroli keamanan dan pos pemeriksaan di beberapa kota di provinsi Latakia selama dua minggu terakhir, yang disalahkan pada mantan personel militer yang bersembunyi.

Kantor berita pemerintah Suriah SANA , mengutip sumber keamanan, melaporkan bahwa dua anggota kementerian pertahanan telah dibunuh di Datour oleh “sekelompok sisa milisi Assad”, dan bahwa pasukan keamanan telah melancarkan kampanye untuk menangkap mereka.

Seorang warga Datour mengatakan kepada Reuters bahwa telah terjadi baku tembak hebat pada dini hari dan pasukan keamanan dengan sejumlah kendaraan telah mengepung lingkungan tersebut, sebelum situasi menjadi tenang pada pagi hari.

Sumber keamanan senior menyalahkan serangan di wilayah Latakia pada maraknya senjata di tangan mantan personel keamanan dan militer yang menolak untuk menandatangani perjanjian rekonsiliasi dengan otoritas baru. 


Sumber tersebut mengatakan bahwa para tetua Alawite dalam beberapa kasus telah bekerja sama dengan pasukan keamanan untuk menyerahkan mantan personel yang diduga melakukan kejahatan selama era Assad, dengan tujuan untuk mencegah tindakan keras dan potensi kerusuhan sipil.

Minggu lalu, sebuah kantor polisi diserang selama konfrontasi di kota leluhur Assad, Qardaha, yang terletak di pegunungan sekitar 25 km (16 mil) di sebelah timur Latakia. 

Warga dan aktivis Qardaha mengatakan bahwa insiden itu bermula ketika anggota pasukan keamanan mencoba memasuki sebuah rumah tanpa izin, yang memicu pertentangan dari warga. 


Satu orang tewas akibat tembakan, sementara penduduk setempat menuduh pasukan keamanan sebagai pelaku penembakan, kata dua warga dan aktivis Alawite.

Pernyataan yang dikeluarkan saat itu oleh kepala keamanan Latakia tidak menyebutkan penembakan tersebut. 

Pernyataan itu menuduh kelompok-kelompok yang menentang penerapan keamanan, menyerang kantor polisi dan mencoba mencegah pasukan keamanan mendirikan pos pemeriksaan.

Para syekh dan tokoh masyarakat dari Qardaha mengeluarkan pernyataan melalui video setelah insiden tersebut dengan menuduh "orang asing" mencoba "memanfaatkan celah antara masyarakat Qardaha dan pihak berwenang dengan tujuan mengganggu" keamanan. 

Mereka menyatakan dukungan terhadap setiap langkah yang diambil oleh pihak berwenang dengan kesepakatan mereka untuk menjaga keamanan dan nyawa.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan