Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Kecam Shin Bet: Ronen Bar Gagal Cegah Serangan Hamas, Hasil Investigasi Tak Jawab Apa Pun
Kantor Netanyahu mengecam Shin Bet dan mengatakan Ronen Bar gagal mencegah serangan Hamas dan sebut hasil investigasi tak jawab apa pun.
TRIBUNNEWS.COM - Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik hasil investigasi oleh dinas keamanan Israel (Shin Bet) terkait Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada 7 Oktober 2023.
Kantor Netanyahu mengatakan hasil investigasi tersebut tidak menjawab pertanyaan apa pun.
"Hasil investigasi tidak sesuai dengan tingkat kegagalan dan kelalaian yang dilakukan oleh badan tersebut dan pimpinannya," lapor Yedioth Ahronoth mengutip kantor Netanyahu, Selasa (4/3/2025).
"Pimpinan Shin Bet gagal dalam segala hal yang berkaitan dengan perlawanan badan tersebut terhadap Hamas secara umum, dan dalam peristiwa 7 Oktober (2023) secara khusus," lanjutnya.
"Kepala Shin Bet tidak merasa perlu membangunkan perdana menteri (Netanyahu) pada malam operasi 7 Oktober (2023), yang merupakan keputusan paling jelas," tambahnya.
Yedioth Ahronoth melaporkan adanya krisis kepercayaan antara Netanyahu dan kepala Shin Bet, Ronen Bar, yang kini mencapai puncaknya.
Channel13 Israel juga melaporkan rombongan Netanyahu melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Ronen Bar setelah penyelidikan tersebut.
"Ronen Bar telah gagal total dalam menangani Hamas dan peristiwa 7 Oktober, dan telah menyajikan penyelidikan yang tidak menjawab pertanyaan apa pun," lapor Channel13 Israel mengutip orang-orang yang dekat dengan Netanyahu.
Shin Bet Akui Gagal Cegah Serangan Hamas
Pada Selasa (4/3/2025), Ronen Bar mengakui mereka gagal menilai kemampuan Hamas sebelum 7 Oktober 2023.
Shin Bet juga mengisyaratkan tanggung jawab Netanyahu karena menyusun kebijakan yang gagal selama bertahun-tahun, menurut Otoritas Penyiaran Israel.
Baca juga: Shin Bet Akui Gagal Cegah Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober, Ronen Bar akan Mengundurkan Diri
Ia menegaskan, sebab terpenting dari serangan tersebut di antaranya adalah pelanggaran kumulatif di Masjid Al-Aqsa, perlakuan terhadap tahanan Palestina, dan kegagalan di level politik.
Hasil investigasi juga menunjukkan kemampuan tembok dan pasukan tentara Israel dibesar-besarkan, dan kurangnya pengawasan yang efektif.
Investigasi khusus Shin Bet menyimpulkan mereka pada akhirnya gagal, meskipun penyelidikan internalnya menunjukkan kekuatan Hamas.
Kepala Shin Bet Ronen Bar menjelaskan bahwa 7 Oktober sebenarnya bisa dihindari, meski dengan cara yang berbeda.
Menyusul rilis investigasi Shin Bet, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid dan pemimpin partai Biru dan Putih Benny Gantz meminta Perdana Menteri Netanyahu untuk meminta maaf.
Para oposisi menekankan Netanyahu berusaha mengalihkan kesalahan kepada orang lain.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.