Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Terlibat Cekcok dengan Trump hingga Diusir, Zelensky Optimis Hubungan Ukraina-AS Dapat Diperbaiki

Zelensky mengatakan hubungannya dengan Amerika Serikat masih dapat diperbaiki, meski setelah Donald Trump meneriakinya.

Penulis: Nuryanti
Tangkapan Layar YouTube The White House
ZELENSKY DIUSIR - Tangkapan layar YouTube The White House menunjukkan momen di mana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump terlibat adu mulut di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat (28/2/2025). Setelah terjadi adu mulut itu, Zelensky 'diusir' oleh Trump untuk segera meninggalkan Gedung Putih. 

Tujuan utama Zelensky dalam aksi duduk itu adalah untuk menekan Trump agar tidak meninggalkan negaranya dan memperingatkan agar tidak terlalu dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebaliknya, ia malah dibentak-bentak sementara Trump tampak mempermainkan drama di depan kamera.

Di sisi lain, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, menyebut Zelensky sebagai "babi kurang ajar" yang telah menerima "tamparan keras di Ruang Oval."

Partai Republik Trump menggemakan Rusia dalam menyalahkan Zelensky.

Sebelumnya, Ukraina tampak bersatu di belakang Zelensky, dengan panglima militernya berjanji untuk mendukungnya sementara menteri luar negeri memuji "keberaniannya."

Keruntuhan itu terjadi setelah Trump mengatakan Ukraina harus membuat "kompromi" dalam gencatan senjata dengan Rusia, yang telah menduduki sebagian besar wilayah negara itu.

Zelensky mengatakan tidak boleh ada "kompromi dengan pembunuh di wilayah kami."

Setelah dia menunjukkan, upaya perdamaian yang didukung Barat sebelumnya telah gagal menghalangi agresi Rusia, Vance menyela dan menyebutnya "tidak sopan."

Sesi itu kemudian memanas saat Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance mencaci-maki pemimpin Ukraina itu dengan keras.

Baca juga: Detik-detik Trump Bertengkar dengan Presiden Ukraina di Gedung Putih, Zelensky Dicap Kurang Ajar

PERDEBATAN PANAS - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden AS Donald Trump, dan Wakil Presiden AS J.D. Vance berbicara di Gedung Putih, Jumat, (28/2/2025). Zelensky dilaporkan diminta angkat kaki dari Gedung Putih.
PERDEBATAN PANAS - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden AS Donald Trump, dan Wakil Presiden AS J.D. Vance berbicara di Gedung Putih, Jumat, (28/2/2025). Zelensky dilaporkan diminta angkat kaki dari Gedung Putih. (Tangkapan layar YouTube Fox News)

Zelensky duduk dengan jelas dalam keadaan tidak nyaman saat tuan rumahnya berbicara.

Trump telah membuat Kyiv dan sekutu Eropa khawatir dengan perubahan kebijakan AS yang tiba-tiba, menampilkan dirinya sebagai mediator antara Putin dan Zelensky dan menolak untuk mengutuk invasi Rusia.

Trump menyebut Zelensky sebagai "diktator" minggu lalu dan mengatakan dia percaya Putin akan "menepati janjinya" mengenai gencatan senjata.

Trump mengatakan kepada Zelensky, sebagai mediator, dia tidak dapat mengkritik salah satu pihak utama.

Namun, saat berbicara kepada Fox News, Zelensky mengatakan ia berharap Trump "benar-benar lebih berpihak pada kita."

Sementara itu, serangan Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved