Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Trump Berlakukan Tarif Tambahan 10 Persen untuk China, Perang Dagang Kian Memanas
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang impor dari China.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang impor dari China.
Langkah ini menjadi babak baru dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas.
Sebelumnya, barang impor dari China telah dikenakan pajak minimal 10 persen sejak awal bulan ini setelah kebijakan tarif Trump mulai berlaku.
Pada hari Kamis (27/2/2025), Trump mengonfirmasi bahwa bea masuk tambahan ini akan mulai berlaku bulan depan sebagai tanggapan terhadap "tingkat fentanil yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima" yang masuk ke AS, dikutip dari Al Jazeera.
"Narkoba masih mengalir ke negara kita dari Meksiko dan Kanada pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, Kamis pagi.
Pernyataan ini mendapat respons dari Kementerian Perdagangan China.
Ia menegaskan bahwa regulasi mereka terkait narkoba merupakan salah satu yang paling ketat di dunia.
China juga mengatakan bahwa AS menghindari tanggung jawab dalam masalah ini.
Menurut juru bicara Kementerian Perdagangan China, tarif sepihak yang diberlakukan AS melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan merusak sistem perdagangan multilateral.
“China telah berulang kali menyatakan bahwa tarif sepihak melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dan merusak sistem perdagangan multilateral,” kata juru bicara tersebut, dikutip dari CNN.
Mereka mendesak Washington untuk kembali ke jalur negosiasi yang setara guna menyelesaikan perselisihan dagang ini.
Sebagai respons terhadap kebijakan tarif AS, Beijing telah mengenakan pajak sebesar 15 persen terhadap beberapa ekspor Amerika ke China, termasuk batu bara dan gas alam cair.
Baca juga: Perang Dagang AS-China Kembali Panas, Washington dan Beijing Saling Balas Tarif Masuk
Selain itu, China juga memberlakukan tarif sebesar 10 persen terhadap minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan besar, dan truk pikap dari AS.
Badan Penegakan Narkoba AS menyatakan bahwa China adalah sumber utama bahan kimia prekursor yang digunakan untuk memproduksi fentanil oleh kartel Meksiko.
Meskipun demikian, Beijing menegaskan bahwa mereka telah berkolaborasi dengan AS dalam mengatasi peredaran fentanil dengan menambahkan zat terkait dalam daftar obat terlarang serta melakukan kerja sama internasional dalam pengendalian narkoba.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.