Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

3 Tahun Perang, RDNA4 Perkirakan Biaya Rekonstruksi Ukraina Mencapai 524 Miliar Dolar AS

RDNA4 memperkirakan total biaya rekonstruksi dan pemulihan Ukraina capai 524 miliar dolar AS pada dekade berikutnya, yaitu dalam 10 tahun ke depan.

President.gov.ua
MEDAN TEMPUR UKRAINA - Foto yang diambil dari laman President.gov.ua tanggal 7 Februari 2025 memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjabat tangan dengan tentara Ukraina tahun 2022 silam. Total biaya rekonstruksi dan pemulihan Ukraina capai 524 miliar dolar AS pada dekade berikutnya, yaitu dalam 10 tahun ke depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama tiga tahun sejak 24 Februari 2022.

Penilaian Cepat Kerusakan dan Kebutuhan (RDNA4) yang dirilis oleh Pemerintah Ukraina, Kelompok Bank Dunia, Komisi Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa total biaya rekonstruksi dan pemulihan Ukraina mencapai 524 miliar dolar Amerika dalam dekade berikutnya (10 tahun ke depan).

Perkiraan ini sekitar 2,8 kali lipat dari estimasi PDB nominal Ukraina untuk tahun 2024, seperti yang dikutip dari laman resmi PBB.

Pada 2025, pemerintah Ukraina, dengan dukungan dari donor internasional, telah mengalokasikan 7,37 miliar dolar Amerika untuk sektor-sektor prioritas, seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, energi, transportasi, pasokan air, penjinakan ranjau, dan perlindungan sipil.

Komisaris Uni Eropa untuk Perluasan, Marta Kos, menyatakan bahwa Uni Eropa berperan dalam mendukung rekonstruksi Ukraina dengan memobilisasi investasi swasta melalui Kerangka Investasi Ukraina, serta membantu integrasi negara tersebut ke dalam Pasar Tunggal Uni Eropa.

Namun, masih ada kesenjangan pembiayaan sebesar 9,96 miliar dolar Amerika yang perlu dipenuhi untuk pemulihan dan rekonstruksi.

Matthias Schmale, Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Ukraina, menekankan bahwa biaya perang sebenarnya tidak hanya diukur dari kerusakan fisik, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan dan mata pencaharian rakyat Ukraina.

Dikutip dari The Guardian, Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, mengungkapkan bahwa meskipun serangan Rusia terus berlanjut, pemulihan tetap menjadi fokus utama pemerintah Ukraina.

Ia mengapresiasi dukungan dari Bank Dunia, Uni Eropa, dan PBB dalam proses ini.

Tahun ini, pemerintah akan melanjutkan program pemulihan cepat, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur energi dan pembangunan perumahan bagi keluarga Ukraina yang terdampak perang.

Laporan RDNA4 mencatat bahwa kerusakan yang terjadi di Ukraina hingga 31 Desember 2024 sudah mencapai 176 miliar dolar Amerika.

Baca juga: AS-Ukraina Setujui Perjanjian Mineral Tanah Jarang, Trump Jamin Zelensky Dapat Akses ke Alat Militer

Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan 152 miliar dolar Amerika yang tercatat dalam laporan RDNA3 pada Februari 2024. Ini menunjukkan bahwa kerusakan akibat perang di Ukraina terus bertambah.

Sektor-sektor yang paling terdampak adalah perumahan, transportasi, energi, perdagangan, industri, dan pendidikan.

Sekitar 13 persen dari total persediaan perumahan telah hancur, yang berdampak pada lebih dari 2,5 juta rumah tangga.

Sektor energi juga mengalami kerusakan signifikan, dengan peningkatan 70 persen pada pembangkit listrik, transmisi, infrastruktur distribusi, dan pemanas distrik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved