Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Viral Kata 'Rasis' Diubah Jadi 'Trump' di Fitur Dikte iPhone, Penjelasan Apple Dihujat Ahli Bahasa
para pengguna iPhone menemui kata "Trump" yang menggantikan frase "Rasis" tiap kali mereka mengucapkannya melalui fitur tersebut.
Penulis:
Bobby W
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nama perusahaan teknologi Apple tengah menjadi sorotan lantaran kontroversi yang terjadi dalam fitur text to speech atau dikte dalam produk iPhone mereka.
Hal ini terjadi lantaran para pengguna iPhone menemui kata "Trump" yang menggantikan frase "Rasis" tiap kali mereka mengucapkannya melalui fitur tersebut.
Fenomena ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat, mulai dari candaan hingga kritik tajam terhadap polarisasi politik yang semakin tajam di era digital.
Dikutip dari BBC, Insiden ini pertama kali ditemukan oleh pengguna yang mencoba mengetik kata-kata tertentu menggunakan fitur dikte.
Saat mencoba mengetik kata "rasis," ponsel mereka secara otomatis menggantinya dengan nama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Kejadian ini diduga disebabkan oleh kesalahan algoritme atau manipulasi data yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
Sebelumnya, ada laporan serupa di mana algoritme Google Images menampilkan wajah Donald Trump ketika pengguna mencari kata "idiot," yang juga diduga merupakan hasil dari upaya sabotase oleh aktivis daring.
Menanggapi hal tersebut, Apple mengatakan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki alat pengubah suara-ke-teks setelah fenomena tersebut viral.
Dalam sanggahannya, perusahaan teknologi raksasa itu juga berdalih bahwa masalah dengan layanan dikte disebabkan oleh kesulitan dalam membedakan kata-kata yang mengandung huruf "r".
"Kami menyadari adanya masalah dengan model pengenalan suara yang mendukung Dikte, dan kami sedang meluncurkan perbaikan hari ini," kata seorang juru bicara Apple seperti yang dikutip dari BBC pada Rabu (26/2/2025).
Ahli Bahasa Sebut ada Sabotase di Apple
Baca juga: Perbandingan Spesifikasi 2 Smartphone AI Besutan Apple: iPhone 16 Versus iPhone 16E
Penjelasan dari Apple tersebut menuai kritik dari sejumlah pihak termasuk para ahli tata bahasa.
Peter Bell, profesor teknologi suara dari Universitas Edinburgh mengatakan kepada BBC bahwa penjelasan dari Apple ini "sangat tidak masuk akal."
Bell menyatakan bahwa kemungkinan besar seseorang telah melakukan sabotase dengan mengubah perangkat lunak dasar yang digunakan oleh alat tersebut.
Profesor Bell menjelaskan bahwa penjelasan Apple tentang tumpang tindih fonetik tidak masuk akal karena kedua kata tersebut tidak cukup mirip untuk membingungkan sistem kecerdasan buatan (AI).
Model pengenalan suara-ke-teks dilatih dengan memasukkan klip suara orang sungguhan bersama dengan transkrip akurat dari apa yang mereka ucapkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.