Konflik Rusia Vs Ukraina
Gedung Putih Bujuk Zelensky Soal Mineral Tanah Langka, Pejabat AS Desak Ukraina Kembali Berunding
Soal mineral tanah langka, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Donald Trump, Mike Waltz desak Volodymyr Zelensky kembali ke meja perundingan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih masih berusaha untuk menguasai mineral tanah langka yang dimiliki Ukraina.
Terbaru, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Donald Trump, Mike Waltz mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali ke meja perundingan.
"Zelensky perlu kembali ke meja perundingan," kata Mike Waltz, Kamis (20/2/2025).
"Presiden Trump jelas sangat frustrasi saat ini dengan Presiden Zelensky," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.
"Fakta bahwa ia (Zelensky) belum datang ke meja perundingan, ia belum bersedia memanfaatkan kesempatan yang kami tawarkan," tambah Waltz.
Pada Rabu (19/2/2025), Zelensky menolak rencana AS untuk membuat kesepakatan membagi kekayaan mineral Ukraina sebagai cara untuk membayar kembali bantuan perang yang diberikan oleh Washington.
Ia menyatakan bahwa AS tidak menawarkan jaminan keamanan khusus dalam perjanjian tersebut.
Komentar ini muncul setelah AS membatalkan konferensi pers yang direncanakan dengan Zelensky dan utusan AS di Kyiv.
Sebelumnya, Zelensky dijadwalkan mengadakan konferensi pers bersama Utusan AS untuk Ukraina, Letnan Jenderal Keith Kellogg setelah pembicaraan yang dijadwalkan pada Kamis. (20/2/2025)
Zelensky mengungkapkan di media sosial telah melakukan pembicaraan yang “baik dan terperinci” dengan Kellogg mengenai kemungkinan perjanjian dengan AS yang mencakup isu-isu seperti keamanan dan investasi.
“Kita harus memastikan bahwa perdamaian itu kuat dan langgeng—sehingga Rusia tidak akan pernah membalas dengan perang,” tulis Zelensky.
Baca juga: Bela Zelensky, Warga Ukraina Balas Hinaan Presiden AS Ubah Foto Trump Jadi Meme Lucu
“Ukraina siap untuk perjanjian investasi dan keamanan yang kuat dan efektif dengan Presiden Amerika Serikat,"
"Kami telah mengusulkan cara tercepat dan paling konstruktif untuk mencapai hasil. Tim kami siap bekerja 24/7," imbuhnya.
Ketegangan AS dengan Ukraina
Pembicaraan ini berlangsung setelah Trump melontarkan serangkaian pernyataan meremehkan Zelensky, bahkan menjulukinya sebagai “diktator.”
Trump juga menyatakan Ukraina harus disalahkan atas perang yang dimulai ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.