Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Analis: Jam-Jam Kritis tentang Nasib Gencatan Senjata Gaza Buntut Kontroversi Jenazah Sandera Israel

Israel mengklaim salah satu jenazah yang dikembalikan Hamas bukanlah jenazah sandera Israel. Gencatan senjata sekali lagi terancam kolaps.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic
JENAZAH SANDERA ISRAEL - Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic yang tayang pada 20 Februari 2025, memperlihatkan proses penyerahan jenazah sandera Israel oleh Hamas. Israel mengklaim salah satu jenazah yang dikembalikan Hamas pada Kamis (20/2/2025) bukanlah jenazah sandera Israel. Gencatan senjata sekali lagi terancam kolaps. 

TRIBUNNEWS.COM - 24 jam ke depan akan menjadi momen yang kritis mengenai kelanjutan gencatan senjata, ujar analis kepada Al Jazeera.

Gencatan senjata di Gaza sekali lagi terancam runtuh saat Israel mengeklaim salah satu jenazah sandera yang dikembalikan oleh Hamas pada Kamis (20/2/2025), adalah jenazah orang lain yang tidak diketahui identitasnya.

Mohamad Bazzi, Dosen Madya di Universitas New York, mengatakan ada kemarahan publik yang luar biasa di dalam Israel atas dugaan Hamas mengembalikan jenazah yang menurut Israel bukan warga mereka.

Meskipun itu mungkin merupakan suatu kesalahan, Bazzi mengatakan, sayap kanan Israel pasti akan memanfaatkan momen tersebut untuk melanjutkan perang di Gaza.

"Namun, akan menjadi sesuatu yang luar biasa bagi Netanyahu untuk memulai kembali pertempuran dan membahayakan pembebasan tawanan lebih lanjut dengan membatalkan kesepakatan gencatan senjata sekarang," tambah Bazzi.

"Ada juga konstituen yang paling ia pedulikan, yaitu ekstremis sayap kanan yang membuatnya tetap berkuasa, dan mereka menginginkan kemenangan total ini."

"Mereka ingin Hamas dihapus dari Gaza. Mereka menginginkan perang tanpa akhir yang akan mereka coba untuk menekan Netanyahu agar kembali ke titik itu."

"Pertanyaannya adalah apakah ia akan mampu menahan tekanan itu, dan mengesampingkan sebagian kepentingan pribadinya."

Penyerahan Jenazah Israel

Dilaporkan sebelumnya, Hamas menyerahkan 4 jenazah sandera Israel pada Kamis (20/2/2025).

Ini pertama kalinya Hamas menyerahkan jenazah Israel semenjak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Empat jenazah yang diserahkan Hamas adalah seorang wanita bernama Shiri Bibas (32), kedua anaknya yakni Ariel (10) dan Kfir (10 bulan), serta seorang pria bernama Oded Lifshitz (83), mengutip The New Arab.

Baca juga: Faksi Palestina: Kerugian Tentara Israel Jauh Lebih Banyak dari yang Diumumkan

Peti mati diangkut keluar dari Gaza oleh Palang Merah di Khan Younis.

Keempat peti mati hitam diletakkan di atas panggung.

Di panggung, terdapat poster yang menuduh Angkatan Udara Israel membunuh para tawanan itu dan menggambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai vampir yang berlumuran darah.

"Penjahat Perang Netanyahu & Pasukan Nazi-nya Membunuh Mereka dengan Rudal dari Pesawat Tempur Zionis," demikian bunyi poster tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved