Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Yevheniia Kravchuk: Ukraina Siapkan Langkah Strategis Jika AS Hentikan Bantuan Militer ke Kiev

Ukraina siap mengambil langkah strategis untuk mempertahankan diri jika terjadi penghentian bantuan militer dari Amerika Serikat.

|
Penulis: Choirul Arifin
dok. APCO
SIASAT UKRAINA - Deputi Parlemen Ukraina Yevheniia Kravchuk di Munich Security Conference 2025. Ukraina siap mengambil langkah strategis untuk mempertahankan diri jika terjadi penghentian bantuan militer dari Amerika Serikat. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Deputi Parlemen Ukraina Yevheniia Kravchuk menegaskan, Ukraina siap mengambil langkah strategis untuk mempertahankan diri jika terjadi penghentian bantuan militer dari Amerika Serikat.

“Jika bantuan militer dari Amerika Serikat berhenti, Ukraina tentu harus meningkatkan produksi militernya sendiri,” ujar Kravchuk dalam wawancara di Munich Security Conference 2025, Yevheniia Kravchuk, dikutip Senin, 17 Februari 2025.

Saat ini Ukraina sudah memproduksi sejumlah peralatan militer penting, termasuk howitzer kaliber 155 mm, jutaan drone, drone deep strike, FPV (First-Person View), dan drone laut.

Selain memperkuat kemampuan produksi dalam negeri, Ukraina juga berencana memperluas kerja sama militer dengan negara-negara Eropa.

Kravchuk menyatakan dukungannya terhadap pandangan yang menyebutkan bahwa Eropa harus berperan lebih besar dalam menjaga keamanan benua tersebut.

“Kami setuju dengan pernyataan yang dibuat oleh Trump dan pemerintahannya bahwa Eropa harus turun tangan lebih banyak. Ini adalah isu keamanan benua Eropa,” jelasnya.

Kravchuk juga menyoroti bahwa dukungan militer AS tidak hanya bermanfaat bagi Ukraina, tetapi juga mendukung ekonomi AS.

“Senjata yang diberikan Amerika Serikat kepada kami diproduksi di Amerika Serikat," ujarnya.

"Ini adalah bagian dari ekonomi mereka, dengan banyak pabrik yang mempekerjakan orang Amerika. Jadi, ini bukan sesuatu yang merugikan ekonomi AS,” tambahnya.

Dengan situasi geopolitik yang dinamis, Ukraina terus memperkuat posisinya untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia sambil memaksimalkan dukungan internasional.

Munich Security Conference menjadi ajang penting bagi Ukraina untuk mempertegas komitmen ini kepada komunitas global.

Sebelumya, Presiden AS Donald Trump meminta bantuan AS ke Ukraina senilai 500 miliar (Rp 8.192 triliun) dikompensasi dalam bentuk penyerahan mineral logam tanah jarang di Ukraina kepada AS.

Baca juga: Rusia Ingin Militer Ukraina Terdegradasi Hingga Bantuan AS Tak Bisa Menolong

Dalam wawancara baru-baru ini, Donald Trump menekankan bahwa Washington harus mendapatkan kompensasi, khususnya dalam bentuk mineral logam tanah jarang, sebagai imbalan atas dukungan substansialnya kepada Kiev.

Dukungan Amerika terhadap Ukraina kini datang dengan harga yang mahal—kekayaan mineral senilai $500 miliar, menurut Presiden AS Donald Trump.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved