Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Tolak Kendali Amerika dan Israel atas Lebanon: Iran Negara yang Bersahabat

Hizbullah menyatakan dukungannya terhadap Iran, sekaligus menentang dominasi Amerika dan Israel terhadap Lebanon.

Tangkap layar YouTube Al Mayadeen Programs
HIZBULLAH DUKUNG IRAN - Tangkap layar YouTube Al Mayadeen Programs yang tayang dan diambil pada Minggu (16/2/2025), menampilkan Wakil Kepala Dewan Politik Hizbullah, Mahmoud Qamati (kiri) yang menolak dominasi Amerika dan Israel atas Lebanon. Hizbullah menyatakan dukungannya terhadap Iran 

Terbaru, sebuah kendaraan udara nirawak Israel melancarkan serangan di Lebanon selatan, beberapa hari sebelum tenggat waktu penarikan pasukan Israel sesuai perjanjian gencatan senjata.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa serangan terjadi di daerah Aqaba di pinggiran kota Ainata, distrik Bint Jbeil, pada Sabtu (15/2/2025).

Meskipun tidak ada korban luka, ambulans segera dikerahkan ke lokasi kejadian.

Sebelumnya, seorang pejabat keamanan Israel menyatakan bahwa militernya siap menarik diri dari wilayah Lebanon, dengan rencana penyerahan wilayah tersebut kepada tentara Lebanon pada 18 Februari.

ISRAEL LANGGAR PERJANJIAN - Gambar ini menunjukkan dampak serangan pesawat nirawak Israel di pinggiran kota Ainata, Lebanon selatan, pada tanggal 15 Februari 2025.
ISRAEL LANGGAR PERJANJIAN - Gambar ini menunjukkan dampak serangan pesawat nirawak Israel di pinggiran kota Ainata, Lebanon selatan, pada tanggal 15 Februari 2025. (Foto oleh Kantor Berita Nasional resmi Lebanon (NNA))

Namun, menurut Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, Amerika Serikat menginformasikan bahwa meskipun Israel akan menarik pasukannya, mereka tetap berencana menempatkan pasukan di lima lokasi berbeda.

Pemerintah Lebanon dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Setelah mengalami kerugian besar selama hampir 14 bulan permusuhan dan tidak mencapai tujuannya, Israel akhirnya menerima gencatan senjata dengan Hizbullah yang mulai berlaku pada 27 November.

Namun, sejak perjanjian tersebut, serangan oleh pasukan Israel tetap berlangsung hampir setiap hari, termasuk serangan udara di berbagai wilayah Lebanon.

Pada 10 Januari, Lebanon secara resmi mengajukan pengaduan kepada Dewan Keamanan PBB terkait agresi Israel yang menargetkan lahan pertanian dan ternak di wilayah selatan, yang dinilai melanggar gencatan senjata.

Hizbullah menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintah Lebanon untuk memastikan penarikan penuh pasukan militer Israel dari Lebanon selatan.

Baca juga: Dipicu oleh Tuduhan Israel, Massa Pro-Hizbullah Serbu Bandara Beirut yang Tolak Pesawat Iran

Pada 27 Januari, Lebanon mengumumkan persetujuan untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Israel hingga 18 Februari, meskipun militer Israel belum sepenuhnya mematuhi tenggat waktu penarikan pasukan.

Selain itu, puluhan orang dilaporkan tewas di wilayah selatan selama masa tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved