Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Efisiensi Anggaran ala Donald Trump dan Elon Musk, PHK Besar-besaran di Berbagai Lembaga AS Dimulai
PHK besar-besaran telah dimulai di berbagai lembaga di AS, ribuan pekerja juga ditawari mengundurkan diri secara sukarela.
Musk telah meluncurkan rencana pengunduran diri sukarela yang dinamai “Fork in the Road”, di mana karyawan yang bersedia berhenti bekerja segera akan tetap digaji hingga 30 September 2025.
Namun, tawaran tersebut, diselimuti ketidakpastian terkait validitas pembayaran.
Setelah serangkaian gugatan, hakim distrik AS di Boston, George O'Toole Jr., memutuskan pada hari Rabu (12/2/2025) bahwa tawaran “Fork in the Road” dapat dilanjutkan.
Sebelumnya, tawaran ini dihentikan sebelum tenggat 6 Februari setelah adanya gugatan dari serikat pekerja yang mewakili karyawan.
Namun, O'Toole memutuskan bahwa serikat pekerja tidak memiliki kedudukan hukum untuk menentang tawaran pengunduran diri ini.
Tenggat waktu baru untuk pendaftaran masih belum ditentukan, meski terdapat laporan bahwa jumlah karyawan yang mendaftar program tersebut tidak sesuai ekspektasi Musk dan Trump, yang berpotensi memicu PHK wajib lebih banyak.
Menurut laporan Semafor, sekitar 75.000 pekerja federal, atau sekitar 3,75 persen dari total pegawai federal, sejauh ini telah menerima tawaran pengunduran diri.
Angka ini lebih rendah dari proyeksi Gedung Putih, yang memperkirakan bahwa antara 5-10 persen pegawai akan menerima tawaran tersebut.
Departemen Pendidikan Akan Ditutup
Di tengah perombakan besar-besaran di pemerintahan federal, Donald Trump menyatakan pada Rabu (12/2/2025) bahwa ia ingin segera menutup Departemen Pendidikan.
Mengutip Reuters, Trump sebelumnya telah menyampaikan niatnya untuk menutup Departemen Pendidikan melalui perintah eksekutif.
Namun, ia mengakui bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, ia membutuhkan dukungan dari Kongres dan serikat guru, sesuai dengan janji kampanyenya.
Baca juga: 4 Poin Penting dari Pertemuan Trump dengan Narendra Modi, MAGA dan MIGA Bersatu
Penutupan Departemen Pendidikan berpotensi mengganggu penyaluran bantuan puluhan miliar dolar untuk sekolah K-12 serta bantuan biaya kuliah bagi mahasiswa.
Selama minggu-minggu pertamanya menjabat, Trump fokus mendorong perubahan besar di pemerintahan AS.
Ia menuntut agar pegawai federal kembali bekerja di kantor atau memilih mengundurkan diri, serta mengupayakan pengurangan biaya dan jumlah pekerjaan.
Selain itu, Trump berusaha menutup sejumlah lembaga, termasuk Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.