Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Senat AS Kukuhkan Tulsi Gabbard sebagai Direktur Intelijen Nasional AS
Tulsi Gabbard resmi ditunjuk sebagai Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) dengan dikukuhan 52-48 suara di Senat.
Direktur Intelijen Nasional dibentuk setelah serangan 11 September 2001 untuk memperbaiki kegagalan intelijen, namun beberapa pihak mengkritik bahwa badan ini kini terlalu besar dan dipolitisasi.
Trump sendiri telah lama skeptis terhadap komunitas intelijen AS.
Pemimpin Senat dari Partai Republik, John Thune yang juga mendukung Gabbard, mengatakan komunitas intelijen harus fokus pada pengumpulan dan analisis intelijen yang objektif.
Sebagai Direktur Intelijen Nasional, Gabbard akan memiliki akses luas ke informasi rahasia dan bertindak sebagai penasihat utama intelijen Presiden.
Dengan latar belakang sebagai veteran militer dan pandangan isolasionis, Gabbard memulai peran ini saat Trump berupaya merombak struktur pemerintahan federal.
Baca juga: Siapa Pemasok Baja dan Aluminium Utama ke AS, Apakah Kena Imbas Tarif Impor Trump?
CIA, yang kini berada di bawah pengawasan Gabbard, baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka telah menawarkan paket pembelian untuk mendorong pengunduran diri staf secara sukarela.
Selain itu, beberapa ahli keamanan siber mengungkapkan kekhawatiran mengenai akses ke informasi sensitif oleh penasihat Trump seperti Elon Musk, yang bisa berisiko bagi operasi intelijen.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.