Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kenyataan Pahit untuk Trump: Mayoritas Warga AS Tolak Rencananya Usir Warga Gaza

Sebagian besar warga Amerika Serikat menolak rencana Presiden Donald Trump untuk menguasai Jalur Gaza dan memindahkan paksa warganya ke luar negeri.

Data for Progress
TOLAK RENCANA TRUMP - Hasil jajak pendapat yang diterbitkan Data for Progress hari Rabu, (12/2/2025), memperlihatkan sebagian besar warga AS menolak rencana Presiden Donald Trump untuk menguasai Jalur Gaza. Kebanyakan warga AS menolak pengusiran etnis Palestina dari Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM – Sebagian besar warga Amerika Serikat (AS) menolak rencana Presiden Donald Trump untuk menguasai Jalur Gaza dan memindahkan paksa warganya ke luar negeri.

Hal itu didasarkan pada hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Data for Progress dan dirilis hari Rabu, (12/2/2025).

Dalam jajak pendapat itu para responden akan ditanya apakah mereka setuju jika AS mengambil alih Terusan Panama, Greenland, Kanada, dan Gaza. Trump sebelumnya pernah mengaku ingin agar AS menguasai wilayah-wilayah itu.

Responden diberi tahu bahwa AS di bawah Trump berencana menguasai Gaza, mengubahnya menjadi kawasan resor seperti Riviera di Laut Tengah. Mereka juga diberi tahu bahwa rencana itu mengharuskan 1,8 juta warga Gaza diusir ke negara-negara tetangga.

Sebagian besar responden (64 persen) memilih menolak rencana Trump. Sebanyak 85 persen pemilih Partai Demokrat menolak, sedangkan 56 persen pemilih Partai Republik mendukung dan 43 persen menolak.

Trump pernah mengklaim AS tidak perlu melibatkan pasukannya demi mengambil alih Gaza. Meski demikian, para pakar militer mengatakan upaya pengusiran warga Gaza akan mendapat perlawanan bersenjata dari Hamas.

Di samping itu, pengambilalihan Gaza secara penuh dan proses pembangunan kembali tanah Palestina itu bisa jadi akan memerlukan bantuan personel militer AS.

Ada sebanyak 69 responden yang menolak pengiriman pasukan AS ke Timur Tengah guna mengambil alih Gaza.

TRUMP PAKSA YORDANIA - Presiden AS, Donald Trump menjamu Raja Yordania, Abdullah II di Gedung Putih pada Selasa (11/2/2025). Dalam pertemuan ini, Trump memaksa Raja Abdullah II untuk menerima warga Palestina dari Gaza yang akan mengungsi secara permanen di Yordania.
TRUMP PAKSA YORDANIA - Presiden AS, Donald Trump menjamu Raja Yordania, Abdullah II di Gedung Putih pada Selasa (11/2/2025). Dalam pertemuan ini, Trump memaksa Raja Abdullah II untuk menerima warga Palestina dari Gaza yang akan mengungsi secara permanen di Yordania. (Tangkapan Layar YouTube The White House)

Data for Progress mengatakan hasil jajak pendapat ini menunjukkan bahwa rencana Trump tidak populer atau sulit diterima mayoritas warga AS.

“Sebagian besar responden menolak AS mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina yang tinggal di sana, dan bahkan lebih banyak lagi responden yang menolak ide AS mengirim pasukan ke Timur Tengah untuk merealisasikan rencana itu.”

Jajak pendapat ini dilangsungkan dari tanggal 8 hingga 9 Februari 2025 dengan melibatkan 1.201 responden di AS lewat web panel.

Baca juga: Ancaman AS Tak Mempan, Afrika Selatan Terus Seret Israel ke Pengadilan atas Kasus Genosida Gaza

Sampel dipertimbangkan agar mewakili umur, jenis kelamin, pendidikan, ras, geografi, dan lainnya.

Jajak pendapat dilakukan dalam bahasa Inggris. Margin of error mencapai kurang lebih 3 persen.

Sebagian besar warga Israel dukung rencana Trump

Berbeda dengan mayoritas warga AS, kebanyakan warga Israel mendukung rencana Trump untuk menguasai Gaza dan mengusir warga Palestina dari sana.

Jajak pendapat itu dilangsungkan tanggal 9 hingga 10 Februari 2025 dan melibatkan 500 warga Israel dari kalangan Yahudi dan Arab yang berusia minimal 18 tahun.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved