Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Israel Kembali Buat Kekacauan di Timur Tengah, Berencana Serang Iran, Fasilitas Nuklir jadi Sasaran

Sebuah laporan menyebut intelijen AS mengungkapkan rencana Israel yang akan menyerang fasilitas nuklir Iran pada pertengahan tahun ini.

Kantor berita resmi negara Iran, IRNA
ISRAEL SERANG IRAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyapa hadirin yang datang dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, dengan sekelompok pejabat Iran, perwakilan dan duta besar negara-negara Islam di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025). Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan rencana Israel yang akan menyerang fasilitas nuklir milik Iran pada pertengahan tahun 2025 ini. 

Iran mengecam AS karena menjatuhkan sanksi baru terhadap industri minyaknya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Esmaeil Baghaei mengecam sanksi sebagai "tidak sah dan melanggar hukum".

"Keputusan pemerintahan baru AS untuk memberikan tekanan pada rakyat Iran dengan mencegah Iran melakukan perdagangan yang sah dengan mitra ekonominya adalah tindakan yang tidak sah dan melanggar hukum," kata Esmaeil Baghaei, dikutip dari Al Jazeera.

Iran “menyatakan Amerika Serikat bertanggung jawab atas konsekuensi dan dampak tindakan sepihak dan intimidasi tersebut”, tambahnya.

Ali Khamenei kemudian mengatakan bahwa negosiasi dengan AS “tidaklah cerdas, bijaksana, atau terhormat”.

Presiden AS, Donald Trump mengisyaratkan awal minggu lalu bahwa ia berencana untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran dan kemudian mencapai “perjanjian perdamaian nuklir yang terverifikasi”.

Selama masa jabatan sebelumnya pada tahun 2018, Trump menarik AS keluar dari pakta tahun 2015 antara Iran dan kekuatan dunia yang dirancang untuk mengendalikan kemampuan nuklir Teheran, dan menerapkan kembali sanksi yang keras.

Tindakan-tindakan tersebut mendorong Teheran untuk melanggar batasan-batasan pakta tersebut.

"Berunding dengan Amerika bukanlah hal yang cerdas, bijaksana, atau terhormat."

Baca juga: Atas Inisiasi Iran, OKI Akan Gelar Rapat Darurat Terkait Rencana Trump untuk Relokasi Warga Gaza

"Itu tidak akan menyelesaikan masalah kita. Alasannya? Pengalaman!" tegas Khamenei.

Khameni menambahkan bahwa Iran telah membuat konsesi di masa lalu, tetapi AS “mencabik-cabik” perjanjian sebelumnya.

Ia memperingatkan bahwa jika AS mengancam keamanan Iran, Teheran “akan mengancam keamanan Washington”.

Sanksi yang diumumkan pada minggu lalu adalah sanksi baru pertama yang dijatuhkan pada Iran sejak Trump kembali ke Gedung Putih.

Presiden AS telah berjanji untuk menjadikan ekspor minyak mentah Iran menjadi nol, dan menyatakannya sebagai bagian dari ambisi untuk menghentikan program nuklir Teheran.

Tindakan tersebut menargetkan perusahaan, kapal, dan individu Iran yang berafiliasi dengan perusahaan yang telah dikenai sanksi oleh AS.

Individu dan kapal tanker yang terkena dampak membantu mengirimkan jutaan barel minyak mentah Iran ke China setiap tahunnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved