Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

UNRWA Mengatakan, Israel Telah Membuat 40.000 Warga Palestina Mengungsi di Tepi Barat

UNRWA mengatakan, Israel telah membuat 40.000 warga Palestina mengungsi dari Tepi Barat. Ribuan keluarga Palestina telah mengungsi secara paksa

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English
TEPI BARAT - Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English pada Senin (10/2/2025) yang menunjukkan militer Israel memperluas serangannya di Tepi Barat yang diduduki hingga menewaskan dua wanita, salah satunya sedang hamil delapan bulan pada Minggu (9/2/2025). 

UNRWA: Israel Mengungsikan 40.000 Warga Palestina di Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM- UNRWA mengatakan, Israel telah membuat 40.000 warga Palestina mengungsi dari Tepi Barat.

Ribuan keluarga Palestina telah mengungsi secara paksa sejak pertengahan tahun 2023, ketika pendudukan Israel mengintensifkan kampanye militernya di Tepi Barat yang diduduki.

Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengeluarkan peringatan keras tentang pemindahan paksa warga Palestina di kamp-kamp pengungsi di seluruh wilayah Tepi Barat utara, dengan menyebutkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam serangan militer Israel di wilayah tersebut. 

Badan tersebut menyatakan keprihatinan yang mendalam atas meningkatnya pelanggaran dan dampak kemanusiaannya.

Menurut UNRWA, pasukan Israel telah memaksa 40.000 warga Palestina menjadi pengungsi selama tiga minggu terakhir.

Ini terjadi bagian dari operasi skala besar yang dimulai di kamp Jenin dan kemudian meluas ke kamp pengungsi Tulkarm, Nur Shams, dan Al-Far'a. 

Ribuan keluarga Palestina telah mengungsi secara paksa sejak pertengahan 2023, ketika pendudukan Israel mengintensifkan operasi militernya di Tepi Barat yang diduduki.

UNRWA menekankan bahwa operasi yang berulang dan merusak ini telah membuat kamp-kamp pengungsi di utara tidak dapat dihuni, menjebak penduduk dalam pengungsian berulang." 

Badan tersebut melaporkan bahwa lebih dari 60 persen kasus pengungsian pada tahun 2024 disebabkan oleh pasukan Israel, tanpa ada perintah pengadilan yang dikeluarkan untuk membenarkannya.

Badan tersebut juga menyoroti lingkungan yang semakin berbahaya dan memaksa yang dihadapi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. 

Badan tersebut menunjuk pada meluasnya penggunaan serangan udara, buldoser lapis baja, ledakan, dan persenjataan canggih oleh pasukan Israel, dan menggambarkan taktik ini sebagai "hal yang biasa terjadi [dan] merupakan dampak perang di Gaza."

UNRWA telah menyerukan perlindungan segera bagi warga sipil dan infrastruktur penting, dengan peringatan bahwa "Kamp Jenin kosong saat ini, mengingatkan kita pada intifada kedua." 

Badan tersebut juga memperingatkan bahwa rencana Israel mengindikasikan operasi serupa dapat segera dilakukan di kamp pengungsian lainnya.

Hampir 40.000 Pengungsi Palestina telah dipindahkan secara paksa dari utara Tepi Barat karena operasi militer Israel meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Sejak 21 Januari, Operasi "Tembok Besi" Pasukan Israel telah hampir mengosongkan beberapa kamp pengungsi, menjadikannya operasi militer terpanjang di Tepi Barat sejak intifada kedua.

 


SUMBER: AL MAYADEEN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved