Guru SD di Korea Selatan Tikam Muridnya hingga Tewas, Pelaku Sempat Ambil Cuti karena Depresi
Seorang murid berusia 8 tahun tewas ditikam oleh gurunya sendiri di sekolahnya. Pelaku sempat menjalani perawatan depresi.
"Saya memberi tahu murid tersebut bahwa saya punya buku untuk diberikan kepadanya dan membujuknya ke ruang audiovisual."
"Kemudian, saya mencekik dan menusuknya."
Tersangka diketahui membuka kunci ruang audiovisual, yang biasanya tertutup, dan menunggu hingga murid terakhir meninggalkan kelas sebelah.
Orang tua anak tersebut mulai khawatir sekitar pukul 16.50 ketika putri mereka tidak muncul untuk menemui sopir bus dari akademi swastanya sesuai jadwal.
Anak kelas satu tersebut terdaftar dalam program sepulang sekolah di sekolah tersebut.
Guru yang mengawasi program sepulang sekolah awalnya memberi tahu sopir bahwa murid tersebut sudah meninggalkan kelas.
Namun, setelah menunggu 10 menit tanpa hasil, sopir tersebut menghubungi guru yang kemudian menyadari bahwa murid tersebut hilang.
Pengawasan Program Sepulang Sekolah Dipertanyakan
Tragedi ini memicu kritik terhadap keamanan dan pengawasan program sepulang sekolah yang diselenggarakan pemerintah.
Berdasarkan protokol, guru yang mengawasi program tersebut harus mengantar murid langsung kepada orang tua atau wali yang ditunjuk.
Namun, karena serangan terjadi saat murid masih berada di lingkungan sekolah, muncul pertanyaan mengenai apakah staf sekolah telah mengikuti prosedur dengan benar.
Baca juga: Marah Dinasihati Agar Tobat, Preman di Jalinsum Pamer Nyali Sesumbar Tikam Polisi, Begini Endingnya
Serangkaian Penusukan di Korea Selatan
Mengutip CBS News, Korea Selatan umumnya dikenal sebagai negara yang aman, dengan tingkat pembunuhan sebesar 1,3 per 100.000 orang pada tahun 2021, menurut data resmi.
Angka ini jauh di bawah rata-rata global yang berada di angka enam kematian akibat pembunuhan per 100.000 orang.
Namun, negara ini mencatat beberapa insiden kekerasan terkenal pada 2023, termasuk beberapa kasus penusukan.
Pada bulan Juli tahun tersebut, satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam penusukan di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Seoul.
Tersangka mengaku kepada polisi bahwa ia menjalani hidup yang menyedihkan dan ingin membuat orang lain juga menderita, seperti dilaporkan oleh BBC.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.