Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1981: Pasukan Korea Utara Kembali ke Garis Depan di Kursk

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-1981 pada Sabtu (8/2/2025).

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pasukan Korea Utara telah kembali ke garis depan di wilayah Kursk Rusia.

Dalam perkembangan lainnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan ia "mungkin" akan bertemu Zelensky minggu depan.

Selengkapnya, inilah peristiwa lain yang berlangsung;

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1981:

• Pasukan Korea Utara Kembali ke Garis Depan di Kursk

Presiden Ukraina mengatakan pasukan Korea Utara telah kembali ke garis depan di wilayah Kursk, Rusia.

Sebelumnya, laporan Moskow menyebutkan mereka telah menarik pasukan tersebut karena kerugian besar.

"Telah terjadi serangan baru di daerah operasi Kursk, tentara Rusia dan tentara Korea Utara didatangkan lagi," kata Zelensky dalam pidato malamnya pada Jumat (7/2/2025).

"Sejumlah besar" pasukan lawan telah "dihancurkan," katanya, dikutip dari The Guardian.

"Kita berbicara tentang ratusan tentara Rusia dan Korea Utara."

Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan seminggu sebelumnya, Kyiv tidak mengalami aktivitas atau bentrokan dengan pasukan Korea Utara selama tiga minggu.

Pyongyang mengirim lebih dari 10.000 tentara ke Rusia tahun lalu untuk membantunya melawan ofensif Ukraina di wilayah perbatasan, menurut intelijen Korea Selatan dan barat.

Baca juga: Endus Rencana Licik Barat, Rusia Tegas Tolak Gencatan Senjata Sementara dengan Ukraina

• Trump dan Zelensky Akan Bertemu

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan pada Jumat (7/2/2025), ia "mungkin" akan bertemu Zelensky minggu depan.

Trump ditanya oleh wartawan di Gedung Putih apakah pertemuan semacam itu akan terjadi di Washington, menjawab, "bisa saja Washington - yah, saya tidak akan ke sana," merujuk pada Kyiv.

Presiden Ukraina menanggapi, mengatakan ia menghargai kerja sama dengan Trump.

Zelensky mengatakan "pembicaraan" sedang direncanakan tetapi tidak mengonfirmasi pertemuan.

Ia menulis di X: "Kami juga merencanakan pertemuan dan pembicaraan di tingkat tim. Saat ini tim Ukraina dan Amerika sedang mengerjakan rinciannya."

• Moskow Klaim Rebut Kota Tambang

Rusia mengklaim pasukannya telah merebut kota pertambangan utama Ukraina timur, Toretsk.

Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi pemukiman terbesar yang direbut Moskow sejak Avdiivka pada Februari tahun lalu.

Kyiv membantah Rusia memiliki kendali penuh atas pusat industri itu.

Perebutan Toretsk, yang terletak di tanah tinggi, akan memungkinkan Moskow untuk lebih menghalangi rute pasokan Ukraina, membuka jalan baginya untuk memukul lebih dalam ke bagian utara wilayah Donetsk, menurut analis militer.

Mantan penduduk Galyna Poroshyna mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa "tidak ada" di sana untuk kembali dan bahwa semua orang telah pergi.

"Semuanya hancur di sana. Semuanya," katanya.

Seorang petugas pers untuk brigade ke-28 Ukraina, yang telah berjuang untuk menguasai Toretsk, mengatakan pasukan Ukraina mempertahankan posisi mereka di pinggiran kota.

Laporan medan perang tidak dapat diverifikasi.

• Bom Rusia Ditembak Jatuh di Zaporizhia

Kamis (6/2/2025) kemarin, Pasukan Pertahanan Ukraina menembak jatuh bom udara berpemandu Rusia (GAB) di atas Zaporizhia, Suspilne melaporkan.

Hal itu dikemukakan dalam komentarnya kepada Publik oleh Yuriy Ignat, kepala departemen komunikasi Komando Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina.

Menurutnya, ini bukan pertama kalinya bom udara ditembak jatuh.

Akan tetapi, Ignat tidak merinci bagaimana ia berhasil membuat wanita itu terkesan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)