Trump Melunak, Minta WHO Turuti Syarat agar AS Bisa Kembali Gabung Organisasi Kesehatan Dunia
Trump meminta WHO mereformasi sistem dan organisasinya, isyarat ini diajukan Trump agar AS bisa tetap bergabung dengan WHO, Organisasi Kesehatan Dunia
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberikan isyarat agar AS bisa tetap bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mengutip dua sumber yang mengetahui rencana tersebut, mengatakan Trump meminta WHO mereformasi sistem dan organisasinya.
Tak hanya itu Trump juga mendorong agar WHO menempatkan seorang warganya sebagai pemimpin direktur jenderal setelah Tedros Adhanom Ghebreyesus lengser pada 2027.
Dua syarat itu ditulis Trump dalam dokumen yang dibagikan ke para penasihat sebelum dilantik pada 20 Januari lalu.
Adapun permintaan tersebut diajukan setelah pekan kemarin Trump mengeluarkan Perintah Eksekutif yang memungkinkan AS keluar dari organisasi WHO.
Trump beralasan perintah eksekutif yang mengarahkan Amerika Serikat untuk menarik diri dari WHO dikeluarkan lantaran organisasi tersebut dianggap salah dalam menangani pandemi COVID-19.
Trump juga menilai WHO gagal dalam mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan untuk menangani krisis kesehatan global.
"Itu kesalahan besar. Badan Kesehatan Dunia telah salah menangani pandemi Covid-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya," kata Trump, dikutip dari Reuters.
WHO turut dituding terlalu terpengaruh oleh pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota dan membebani AS dengan kontribusi pembayaran yang tidak proporsional dibandingkan negara-negara besar lain, seperti China.
Alasan tersebut yang mendorong Trump untuk menarik diri dari keanggotaan organisasi kesehatan dunia.
WHO Buka Suara
Menanggapi proposal itu, Direktur transformasi WHO, Søren Brostrøm, membantah badan ini tak melakukan reformasi.
Baca juga: Ikuti Jejak Trump, Argentina Putuskan Akan Keluar dari WHO
"Kami telah melakukan reformasi total, dan kami tahu bahwa kami masih dalam proses," kata Brostrøm.
Dia juga mengatakan, WHO telah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan independensi dari para donor dengan mereformasi model pendanaan.
Serta memberikan lebih banyak otonomi ke direktur negara di luar kantor pusat, dan memberi lebih banyak transparansi terkait pengeluaran.
"Jika negara-negara anggota memiliki permintaan tambahan untuk reformasi, kami akan mencoba memenuhinya," imbuh Brostrøm.
Dampak Bila AS Keluar WHO
Sebagai informasi Amerika Serikat merupakan anggota pendiri WHO sejak 1948.
AS sendiri memegang peran penting dalam organisasi kesehatan ini, bahkan dinobatkan sebagai pendonor terbesar WHO.
Tercatat selama periode 2024-2025 sumbangan AS ke WHO telah mencapai 6,55 miliar dolar AS dengan total pendanaan yang sudah disalurkan sebesar 4,62 miliar dolar AS.
Dari total kontribusi AS yang telah disalurkan, 27,52 persen di antaranya untuk kantor pusat WHO.
Sementara itu, 26,08 persen telah disalurkan untuk bantuan ke wilayah Mediterania timur, 24,63 persen ke Afrika, dan 11,9 persen ke Eropa.
Selain itu, sebanyak 31 miliar dolar AS kontribusi dari AS telah disalurkan WHO ke Asia Tenggara.
Dengan jumlah sumbangan yang disalurkan AS ke WHO, dikhawatirkan keputusan Trump keluar dari organisasi ini akan memicu sejumlah dampak bagi kesehatan dunia.
Ini karena banyak pakar kesehatan dari Amerika Serikat yang aktif dalam kesehatan global, termasuk di WHO.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.