Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Senior AS Mempertanyakan Kelayakan Usulan Donald Trump untuk Mengambilalih Gaza

Beberapa penasihat Donald Trump memperkirakan gagasan kepemilikan Jalur Gaza akan “menghilang dengan tenang karena hal itu tidak layak.

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar YouTube White House
MASA DEPAN GAZA - Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Rabu (5/2/2025), menampilkan Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers bersama PM Israel Benjamin Netanyahu setelah pertemuan mereka di Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025). Dalam pengumuman yang mengejutkan, Trump mengatakan AS akan mengambil alih dan memiliki Jalur Gaza. 

Shapiro mengatakan “bahayanya” adalah bahwa “para ekstremis dalam pemerintahan Israel dan teroris dari berbagai golongan akan menanggapinya secara serius dan harafiah, dan mulai bertindak.”

Ia memperingatkan bahwa hal tersebut “dapat membahayakan pembebasan sandera lebih lanjut, menjadikan personel AS sebagai target, dan melemahkan prospek kesepakatan normalisasi hubungan Saudi-Israel.”

Kemungkinan-kemungkinan di Tepi Pantai Gaza

Presiden AS juga menegaskan kembali seruannya, selama pertemuannya dengan Netanyahu, agar warga Palestina dipindahkan ke Mesir dan Yordania, sebuah usulan yang ditolak oleh negara-negara Arab.

Mantan duta besar Trump untuk Israel, David Friedman, juga terkejut dengan usulan Trump, demikian dilaporkan Times. Namun, ia menganggap ide itu "brilian dan kreatif," seraya menambahkan bahwa meskipun terdengar "seperti orang real estate," ia dapat membayangkan "kemungkinan yang dihadirkan oleh '25 mil pantai yang menghadap matahari terbenam.'"

Pejabat Israel menyambut usulan Trump sebagai “fajar hari baru” dan “bukti aliansi yang mendalam” antara AS dan Israel.

Kecaman Hamas

Sementara itu, gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengutuk usulan Trump, menyebutnya sebagai “resep untuk menciptakan kekacauan” di wilayah tersebut.

"Kami mengutuk keras dan menolak pernyataan Presiden AS Trump yang ditujukan pada pendudukan Jalur Gaza oleh Amerika Serikat dan pengusiran rakyat Palestina dari sana," kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Gerakan itu mengatakan bahwa "pernyataan Trump memusuhi rakyat dan tujuan kami, tidak akan memberikan stabilitas di kawasan itu, dan hanya akan menambah bahan bakar ke dalam api. Kami tidak akan membiarkan negara mana pun di dunia menduduki tanah kami atau memaksakan perwalian atas rakyat Palestina kami yang agung".

 

SUMBER: PALESTINE CHRONICLE

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved