Konflik Palestina Vs Israel
5 Hal yang Terjadi setelah Donald Trump Sebut Ingin Ambil Alih Gaza: Rubio Berusaha Klarifikasi
Setelah Donald Trump melontarkan gagasan kontroversial ingin mengambil alih Gaza, banyak pihak yang mengecam, sementara Gedung Putih mengklarifikasi.
Senator Rand Paul, seorang yang condong pada libertarian, menulis di media sosial:
"Saya pikir kita memilih 'America First'. Kita tidak perlu memikirkan pendudukan lain yang akan menguras sumber daya kita dan menumpahkan darah prajurit kita."
Senator Lindsey Graham juga mengungkapkan bahwa banyak warga di negara bagian asalnya mungkin tidak mendukung pengiriman pasukan Amerika untuk mengambil alih Gaza.
Namun, ada juga yang mendukung. Senator Ron Johnson mengatakan bahwa Timur Tengah dapat mengambil manfaat dari ide-ide baru yang berani seperti yang diajukan oleh Trump.
Baca juga: Sikap Resmi Pemerintah Indonesia soal Rencana Donald Trump Mau Ambil Alih Gaza
5. Komentar Pengamat: Trump Menggemakan Pernyataan Menantunya
Setelah pernyataan Trump, beberapa pengamat mengatakan bahwa gagasan ini mengingatkan pada komentar yang pernah disampaikan oleh menantunya, Jared Kushner.
Tahun lalu, Kushner — yang juga pengembang real estat seperti Trump — sempat menimbulkan kontroversi ketika ia menyebut bahwa properti di tepi laut Gaza memiliki potensi ekonomi yang besar.
Komentar tersebut disampaikan beberapa bulan setelah serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.
"Itu adalah situasi yang sedikit tidak menguntungkan di sana, tetapi dari sudut pandang Israel, saya akan melakukan yang terbaik untuk memindahkan orang-orang keluar dan kemudian membereskannya," ujarnya.
Laporan The New York Times pada hari Rabu juga menggarisbawahi bahwa keluarga Trump telah melakukan sejumlah kesepakatan bisnis di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, terutama di sektor real estat di negara-negara seperti Arab Saudi dan Oman.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.