Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

5 Hal yang Terjadi setelah Donald Trump Sebut Ingin Ambil Alih Gaza: Rubio Berusaha Klarifikasi

Setelah Donald Trump melontarkan gagasan kontroversial ingin mengambil alih Gaza, banyak pihak yang mengecam, sementara Gedung Putih mengklarifikasi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
GAGASAN DONALD TRUMP - Tangkap layar yang diambil pada Kamis (6/2/2025), menampilkan laporan Al Jazeera English mengenai gagasan Donald Trump soal mengambil alih Jalur Gaza. Setelah Donald Trump melontarkan gagasan kontroversial ingin mengambil alih Gaza, banyak pihak yang mengecam, sementara Gedung Putih mengklarifikasi. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan dua gagasan mengejutkan terkait Gaza pada Selasa (4/2/2025).

Pertama, ia mengatakan, AS akan mengambil alih wilayah tersebut, yang hancur akibat perang baru-baru ini.

Kedua, Trump menyatakan bahwa seluruh penduduk Gaza akan direlokasi ke negara lain, seperti yang dikutip dari NPR.

Pernyataan tersebut, menuai kecaman dari berbagai pihak.

Namun, Trump sendiri tidak memberikan rincian spesifik mengenai rencananya tersebut.

Berikut lima hal yang terjadi setelah Trump menyampaikan pernyataan kontroversialnya, dilansir The Hill:

1. Ketidakjelasan Rencana

Jika Trump benar-benar berniat merealisasikan gagasannya, ini akan menjadi usaha yang sangat besar dan kontroversial.

Hingga Rabu malam, masih belum ada rincian tentang bagaimana rencana itu akan dijalankan.

Trump mengatakan pada Selasa, semua warga Palestina harus dipindahkan.

Namun, bagaimana hal tersebut dapat dilakukan? Bagaimana Trump bisa berasumsi bahwa bangsa yang begitu kuat mempertahankan identitas nasionalnya akan dengan mudah meninggalkan tanah air mereka?

Apakah jika mereka menolak, pasukan Amerika akan dikerahkan untuk memaksa mereka keluar? Tidak ada yang jelas.

Baca juga: Para Pejabat AS Panik, Klarifikasi Pernyataan Trump Soal Mengambil Alih Jalur Gaza

Gedung Putih tampaknya berharap bahwa negara-negara tetangga — terutama Mesir dan Yordania — dapat dibujuk untuk menerima pengungsi Palestina, mungkin dengan iming-iming bantuan dari AS.

Namun, ada risiko yang jelas bagi para pemimpin negara-negara tersebut jika menyetujui rencana itu.

Risiko ini meliputi potensi kemarahan dari rakyat di dalam negeri dan kemungkinan ketidakstabilan internal akibat masuknya aktivis Palestina.

2. Klarifikasi Gedung Putih Mengenai Kata "Permanen"

Trump mengindikasikan bahwa warga Palestina di Gaza mungkin akan dipindahkan secara permanen ke lokasi lain.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved