Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemerintahan Donald Trump Berusaha Jual Senjata 1 Miliar Dolar ke Israel Saat Gencatan Senjata

The Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintahan Trump telah meminta persetujuan kongres untuk paket persenjataan baru bagi Israel

Editor: Muhammad Barir
Tribunnews.com
PERDANA MENTERI ISRAEL - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025). Trump menyebut pertemuan dengan pemimpin Israel sebagai kehormatan dan akan membahas perdamaian di Timur Tengah serta strategi menghadapi berbagai ancaman. 

Pemerintahan Donald Trump Berusaha Jual Senjata 1 Miliar Dolar ke Israel Saat Gencatan Senjata

TRIBUNNEWS.COM- The Wall Street Journal pada hari Senin melaporkan bahwa pemerintahan Trump telah meminta persetujuan kongres untuk paket persenjataan baru bagi "Israel" senilai sekitar 1 miliar dolar. 

Kesepakatan yang diusulkan mencakup 4.700 bom seberat 1.000 pon dan buldoser lapis baja buatan Caterpillar, menurut pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut.

Kesepakatan senjata baru tersebut mencakup 4.500 bom BLU-110 dan 200 bom Mk-83, yang digolongkan Pentagon sebagai "bom serba guna," bersama dengan buldoser lapis baja D9 buatan Caterpillar, yang sebelumnya telah digunakan "Israel" untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina.

Permintaan itu muncul saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Washington untuk bertemu dengan Presiden Trump. 

Sementara Gedung Putih terus mempersenjatai "Israel", Gedung Putih juga telah menekan negara-negara tetangga—terutama Mesir dan Yordania—untuk menerima pengungsi Palestina dari Gaza, sejalan dengan seruan Trump untuk "membersihkan" Jalur Gaza dari warga Palestina.

Kesepakatan senjata terbaru ini menyusul paket senjata senilai $8 miliar yang awalnya diusulkan di bawah pemerintahan Biden. 

Meskipun beberapa anggota parlemen Demokrat telah berusaha menunda persetujuannya, dukungan militer Washington untuk "Israel" tetap tidak tergoyahkan.

Trump Dorong Pemindahan Paksa

Dukungan Trump terhadap perang "Israel" di Gaza telah melampaui bantuan militer. 
Dalam sambutannya di Air Force One bulan lalu, ia menggambarkan Gaza sebagai "lokasi pembongkaran" dan menyerukan pengusiran massal penduduknya.

"Saya ingin Mesir menerima orang-orang. Dan saya ingin Yordania menerima orang-orang. Kita bersihkan saja semua itu," ungkapnya. 

Trump membingkai pemindahan paksa ini sebagai langkah menuju "perdamaian Timur Tengah," sebuah posisi yang digaungkan oleh menantu dan penasihatnya, Jared Kushner, yang menyatakan bahwa daerah pesisir Gaza akan "sangat berharga" jika penduduk Palestina di sana dipindahkan.

Pemerintahan Biden sebelumnya telah menangguhkan pengiriman bom seberat 2.000 pon pada tahun 2024 karena kekhawatiran atas serangan "Israel" yang diperkirakan akan terjadi di Rafah. 

Namun, Trump mencabut penangguhan tersebut minggu lalu, yang memastikan pengiriman senjata terus berlanjut. 

Dalam upaya membenarkan keputusannya, ia berkata, "Mereka telah membayarnya dan telah menunggunya sejak lama."

Netanyahu menyambut baik langkah tersebut, dan menyampaikan rasa terima kasihnya dalam sebuah pernyataan video: 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan