Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Diduga Berkomplot untuk Gulingkan Zelensky, Intel Rusia Bongkar Caranya
Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengklaim Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berencana menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Di sisi lain, Rusia sudah berulang kali menyatakan keinginannya untuk terlibat dalam perundingan damai.
Namun, keinginan Rusia itu terhalangi karena Zelensky pada tahun 2022 mengumumkan larangan negosiasi dengan Rusia.
Rusia menyatakan penghentian perang tanpa perjanjian perdamaian tidak bisa dilakukan. Lalu, masuknya Ukraina menjadi anggota NATO juga tidak bisa diterima.
Lalu, Rusia menyampaikan syarat agar perundingan bisa dilakukan. Syarat itu ialah netralitas Ukraina, penarikan pasukan Ukraina dari wilayah Rusia, dan perlindungan hukum bagi penduduk Ukraina yang berbahasa Rusia.
Zelensky tak tahu ke mana perginya bantuan AS
Sementara itu, ketika diwawancarai Associated Press, Zelensky bingung dengan klaim yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang jumlah bantuan AS untuk Ukraina.
Trump mengklaim AS telah memberi Ukraina bantuan senilai $200 miliar atau Rp3.287 triliun. Namun, Zelensky mengatakan Ukraina hanya menerima $75 miliar atau Rp1.232 triliun.
Zelensky mengaku tak tahu dari mana Trump bisa mendapat angka itu atau ke mana perginya bantuan dalam jumlah fantastis itu jika memang demikian adanya.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1077: Trump Incar Logam Tanah Jarang dari Kyiv Sebagai Imbalan Bantuan
Dia bersikeras mengatakan Ukraina tak pernah menerima bantuan AS sampai $200 miliar.
“Ketika disebutkan bahwa Ukraina menerima $200 miliar untuk membantu tentaranya saat perang, itu tidak benar,” ujar Zelensky.
“Saya tidak tahu ke mana perginya semua uang itu. Barangkali itu benar di atas kertas, dengan ratusan program berbeda, saya tak akan mendebat, dan kami sangat bersyukur atas segalanya. Namun, kenyataannya kami menerima sekitar $76 miliar. Itu bantuan yang sangat besar, tetapi tak mencapai $200 miliar.”
Adapun sejak tahun 2022 Kongres AS telah mengizinkan bantuan sekitar $175 miliar untuk Ukraina. Sebagian besar bantuan itu dilaporkan “lari” ke industri AS dan berbagai aktivitas pemerintah AS yang terkait dengan perang Ukraina-Rusia.
“Ada juga banyak program kemanusiaan lainnya yang tidak saya ketahui, kecuali hanya mengetahui keberadaannya. Mungkin pemerintahan Presiden AS akan mengaudit program-program ini dan menemukan miliaran lainnya, tetapi saya tidak tahu ke aman perginya dana itu,” ujarnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.