Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Usulkan Warga Israel Diusir ke Greenland daripada Rakyat Gaza, Iran Semprot Trump

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengkritik usulan Trump relokasi warga Gaza, ia menyarankan Israel yang diusir ke Greenland

Kolase PresTV dan Business Standard
GEGER RELOKASI GAZA - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Abbas Araghchi mengkritik usulan Trump relokasi warga Gaza, ia menyarankan Israel yang diusir ke Greenland 

Mesir dan Yordania sama-sama menolak usulan presiden, dan Trump juga menerima reaksi keras atas komentarnya dari sejumlah sejarawan, jurnalis, dan komentator politik .

Minggu lalu, tujuan Trump untuk membeli Greenland, wilayah otonomi Denmark di Samudra Arktik, mendapat pukulan lagi setelah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen yang digambarkan oleh beberapa pejabat Eropa sebagai "mengerikan."

Trump mengatakan dia ingin AS membeli Greenland demi keamanan nasional dan "ekonomi".

Surat Kabar Israel

Sejumlah tokoh terkemuka di Israel, termasuk jurnalis dan komentator ternama, menanggapi usulan Presiden AS Donald Trump untuk membersihkan Gaza dan memindahkan secara paksa warga Palestina ke Yordania dan Mesir.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/1/2025), kurang dari seminggu setelah gencatan senjata di Gaza, Trump menyebut Jalur Gaza sebagai "lokasi pembongkaran".

Dia mengatakan bahwa lebih baik jika semuanya dibersihkan.

"Saya ingin Mesir menerima orang," kata Trump, mengutip Middle East Eye.

"Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita membersihkan semuanya dan berkata: 'Anda tahu, ini sudah berakhir'."

Trump menyatakan terima kasihnya kepada Yordania yang telah berhasil menerima pengungsi Palestina.

Ia mengatakan kepada raja, "Saya ingin Anda menerima lebih banyak orang, karena saya melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan itu kacau balau. Benar-benar kacau."

Trump menambahkan bahwa pemindahan itu bisa bersifat sementara atau bisa bersifat jangka panjang.

Rencana ini mendapat kecaman langsung dari Palestina, serta Yordania dan Mesir.

EDITORIAL HAARETZ - Tangkapan layar laman media Haaretz yang diambil pada 29 Januari 2025, berisi pandangan editorial mengenai rencana Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza. Pernyataan Trump ditolak dan dikecam secara luas.
EDITORIAL HAARETZ - Tangkapan layar laman media Haaretz yang diambil pada 29 Januari 2025, berisi pandangan editorial mengenai rencana Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza. Pernyataan Trump ditolak dan dikecam secara luas. (Tangkap layar website Haaretz)

Negara-negara tersebut menolak gagasan Trump karena khawatir Israel tidak akan pernah mengizinkan warga Palestina kembali ke Gaza jika mereka dipaksa untuk pergi.

Surat kabar resmi Israel, Haaretz, mengeluarkan serangan pedas terhadap usulan kebijakan Trump pada hari Senin (27/1/2025).

Baca juga: Hakim AS Hentikan Sementara Rencana Trump Bekukan Dana Bantuan Federal

Dewan redaksi Haaretz menyatakan bahwa Jalur Gaza adalah rumah bagi lebih dari dua juta warga Palestina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved