Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin: Tanpa Campur Tangan AS, Perang Rusia-Ukraina Bisa Berakhir dalam Hitungan Minggu

Presiden Rusia Putin mengatakan tanpa campur tangan AS, perang Rusia-Ukraina bisa berakhir dalam hitungan minggu, sebut bantuan AS jadi penghambat.

Kantor resmi Presiden Rusia, Kremlin RU
WAWANCARA PRESIDEN RUSIA - Tangkapan layar yang diambil pada Rabu (29/1/2025) dari video yang dipublikasikan oleh Kremlin RU, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin menjawab pertanyaan wartawan VGTRK, Pavel Zarubin (tidak terlihat dalam foto), pada Selasa (28/1/2025) tentang tawaran Donald Trump untuk menengahi perundingan Perang Rusia-Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang Rusia di Ukraina akan berakhir dalam hitungan minggu jika Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat tidak ikut campur.

Menurut Putin, bantuan militer dari AS dan sekutunya di negara-negara Barat membuat perang Ukraina sejak Februari 2022 masih berlangsung hingga saat ini.

"Mereka tidak bisa bertahan hidup tanpa sponsor Barat. Mereka tidak akan bertahan sebulan jika uang dan amunisi habis," kata Vladimir Putin dalam wawancara dengan jurnalis VGTRK, Pavel Zarubin, di Moskow pada Selasa (28/1/2025).

"Semuanya bisa berakhir dalam waktu satu setengah hingga dua bulan. Ukraina praktis tidak memiliki kedaulatan, dalam hal itu," imbuh presiden Rusia.

Ia mengatakan jika AS dan negara Barat yang mendukung Ukraina menginginkan perdamaian maka harus mempertimbangkan syarat dari Rusia.

"Ini sangat mudah dilakukan," katanya, seperti diberitakan Aawsat.

Putin menegaskan Ukraina dapat melakukan perundingan dengan Rusia jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membatalkan dekritnya.

"Kyiv dapat mengisyaratkan kesediaannya untuk berunding dengan membatalkan dekrit yang melarang semua perundingan dengan Rusia," kata Putin. 

Menurutnya, tanpa langkah tersebut, setiap perundingan yang diusulkan akan sama tidak sahnya dengan Zelensky yang masa jabatan presidennya berakhir pada 20 Mei tahun lalu.

Sementara itu Asisten Presiden Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan Barat tertarik untuk memperpanjang perang di Ukraina untuk memastikan aktivitas dan keuntungan dari komplek industri militernya tetap berjalan.

Surat kabar Ouest France pada Selasa kemarin menerbitkan laporan yang mengindikasikan AS mampu meningkatkan keuntungan dari penjualan senjata pada tahun 2024 berkat perang di Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1071: Putin Disebut Penakut, Mau Berunding tapi Ogah Bertemu Zelensky

"Persentase peningkatan keuntungan Amerika dari penjualan tersebut senjata mencapai 29 persen, dan mencapai 318,7 miliar dolar," bunyi laporan tersebut.

AS dan pendukung Ukraina lainnya telah menyalurkan lebih dari $200 miliar bantuan ke Ukraina, mulai dari senjata, peralatan, dan amunisi.

Rusia telah menunjuk dukungan ini sebagai upaya menjadikan Barat secara de facto terlibat dalam perang, yang secara resmi dibantah oleh Washington dan Brussels.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved