Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Belajar dari Konflik Trump vs Kolombia, Brasil Buka Pusat Penerimaan Migran yang Dideportasi AS
Guna menghindari konflik dengan Donald Trump, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva membuka pusat penerimaan migran yang dideportasi dari AS
Penulis:
Bobby W
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Penolakan Petro tersebut terjadi lantaran ia menilai AS memulangkan warga Kolombia dengan pesawat militer bak penjahat.
"Amerika Serikat tidak dapat memperlakukan imigran Kolombia sebagai penjahat," kata Presiden Kolombia, Minggu (26/1/2025).
Ia mengatakan Kolombia bahkan tidak akan melakukan hal yang sama dengan imigran ilegal AS.
"Ada lebih dari 15.000 orang Amerika yang tinggal secara ilegal di Kolombia. Mereka harus pergi ke layanan imigrasi kami untuk menyelesaikan status mereka. Kolombia tidak akan melakukan hal yang sama," ujarnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.
Sebagai balasan, Trump memberlakukan tarif darurat 25 persen pada barang-barang asal Kolombia dan meningkatkan pemeriksaan Bea Cukai.
Setelah perpecahan singkat, Kolombia akhirnya setuju untuk menyediakan penerbangan deportasi dan menerima semua imigran ilegal Kolombia yang dideportasi oleh AS.
"Kami telah mengatasi kebuntuan dengan pemerintah AS. Pemerintah Kolombia... telah menyiapkan pesawat kepresidenan untuk memfasilitasi pemulangan warga Kolombia yang akan tiba di negara ini pagi ini melalui penerbangan deportasi," kata Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, pada Minggu malam.
Kolombia juga setuju untuk menerima semua imigran ilegal dari Kolombia yang dideportasi oleh AS.
"Pemerintah Kolombia telah menyetujui semua persyaratan Presiden Trump, termasuk penerimaan tanpa batas semua imigran ilegal dari Kolombia yang dipulangkan dari Amerika Serikat, termasuk yang menggunakan pesawat militer AS, tanpa batasan atau penundaan," katanya, dikutip dari Reuters.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.