Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Belajar dari Konflik Trump vs Kolombia, Brasil Buka Pusat Penerimaan Migran yang Dideportasi AS

Guna menghindari konflik dengan Donald Trump, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva membuka pusat penerimaan migran yang dideportasi dari AS

Penulis: Bobby W
Tangkap Layar Youtube/ Jovem Pan News
BRASIL TERIMA DEPORTASI - Menteri Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan Brasil, Macaé Evaristo dalam wawancara di program Jovem Pan News pada Minggu (26/1/2025) membahas masalah deportasi imigran ilegal dari AS. Pada Selasa (28/1/2025), Presiden Brasil, Luis Incaio Lula da Silva melalui Menteri Evaristo akhirnya mengumumkan pembentukan Pusat Penerimaan Migran yang Dideportasi AS di Confins, sebuah kota di negara bagian Minas Gerais. 

TRIBUNNEWS.COM - Ancaman perang tarif yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Kolombia beberapa waktu lalu ternyata ikut menjadi perhatian pemerintahan Brasil.

Hubungan antara kedua negara tersebut sempat memanas lantaran Presiden Kolombia, Gustavo Petro menolak pengiriman imigran ilegal dari negaranya yang dipulangkan oleh AS.

Tak terima dengan sikap Petro, Presiden Donald Trump pun langsung merilis sanksi tarif ke Kolombia yang kemudian memanaskan suasana geopolitik antara AS dan negara-negara Amerika Latin.

Guna menghindari konflik tersebut terjadi kembali, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva  pun mengambil langkah cepat terkait masalah deportasi dari AS tersebut pada Selasa (28/1/2025) waktu setempat.

Berbeda dari Kolombia, Presiden Lula berencana untuk membentuk pusat penerimaan migran khusus bagi mereka yang dideportasi dari AS.

Dikutip dari Associated Press, Pemerintah Brasil akan mendirikan pusat penerimaan migran tersebut di kota Confins, yang berlokasi di negara bagian Minas Gerais.

Kebijakan yang diambil oleh Lula ini disampaikan ke publik oleh Menteri Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan Brasil, Macaé Evaristo, dalam jumpa pers di ibu kota Brasilia.

Keputusan tersebut diambil karena kemungkinan meningkatnya jumlah penerbangan/kedatangan migran dari Brasil yang akan dipulangkan di bawah pemerintahan baru Presiden Donald Trump.

Tren kenaikan tersebut mulai terlihat dari 88 orang yang dideportasi dari AS pada akhir pekan lalu lantaran sejumlah pelanggaran hukum yang mereka lakukan di Negeri Paman Sam. 

Adapun pesawat yang mengantarkan para migran yang dideportasi tersebut juga mendapatkan pengawalan dari militer Brasil yang kemudian membawa mereka ke kota Belo Horizonte di Minas Gerais, pada Sabtu sore (25/1/2025).

Evaristo juga menegaskan bahwa Pemerintah Brasil tidak berniat untuk menghentikan penerbangan-penerbangan deportasi dari AS tersebut.

Baca juga: AS-Kolombia Damai setelah Ribut soal Deportasi Imigran Ilegal, Donald Trump Batal Beri Sanksi

Ia juga mengklaim telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat sementara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Brasil pada hari Senin (27/1/2025) sebelum pengumuman tersebut disampaikan keesokan harinya.

Menanggapi kabar tersebut, baik Kedutaan Besar AS di Brasil maupun Badan Imigrasi serta Bea Cukai AS (ICE) masih menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut kepada wartawan.

Kolombia dan AS Sudah Berdamai

Pemerintah AS dan Kolombia telah menyelesaikan kebuntuan mengenai isu deportasi imigran ilegal dari AS.

Sebelumnya, Kolombia menolak dua penerbangan militer AS yang membawa imigran ilegal Kolombia

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan