Konflik Palestina Vs Israel
Koridor Netzarim Dibuka, Israel Mulai Izinkan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza Utara
Israel per hari ini mulai mengizinkan para pengungsi Palestina untuk kembali ke Gaza utara yang sudah hancur.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Israel per hari ini, Senin, (27/1/2025), mulai mengizinkan para pengungsi Palestina untuk kembali ke Gaza utara yang sudah hancur lebur oleh serangan Israel.
Ribuan pengungsi Palestina dilaporkan menuju ke Gaza utara. Sebelumnya, mereka telah menunggu berhari-hari agar diizinkan ke sana.
Wartawan Associated Press menyebut ada beberapa orang yang menyeberangi Koridor Netzarim setelah pukul 07.00 waktu setempat. Saat itu adalah jam pembukaan titik pemeriksaan.
Israel akhirnya mengizinkan pengungsi kembali ke Gaza utara setelah ada penundaan selama dua hari.
Penundaan itu dipicu oleh ketidaksepakatan antara Hamas dan Israel perihal pembebasan sandera. Israel menyebut Hamas telah mengubah urutan sandera yang akan dibebaskannya.
Pada awal perang, Israel pernah mengevakuasi paksa warga Palestina di Gaza utara. Sekitar satu juta orang akhirnya mengungsi ke Gaza selatan dan tidak diizinkan kembali.
Meski demikian, ada sebanyak ratusan ribu warga Palestina tetap bertahan di Gaza utara.

Tempo hari Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut warga Palestina tak akan diizinkan kembali ke Gaza utara jika seorang warga Israel bernama Arbel Yehoud dibebaskan Hamas.
Israel berkata Yehoud seharusnya sudah dibebaskan minggu lalu. Namun, seorang pejabat Hamas mengatakan Yehoud baru akan dibebaskan minggu berikutnya.
Pada hari Sabtu lalu ada ratusan warga Palestina yang berkumpul di Wadi Gaza dan berharap bisa menuju ke Gaza utara. Wadi Gaza adalah wadi atau sungai yang menjadi batas Gaza utara dengan wilayah lainnya.
“Saya menunggu izin [Israel] sehingga saya bisa mencari putra saya yang tewas dalam perang dan memberinya pemakaman yang layak,” kata salah satu pengungsi wanita Palestina, dikutip dari Euro News.
Baca juga: Tentara Wanita Israel Melambaikan Tangan dan Tersenyum saat Dibebaskan oleh Hamas di Gaza
Dalam perjanjian gencatan senjata, Israel diharuskan menarik militernya dari area padat penduduk dan mengizinkan warga Palestina kembali ke rumah masing-masing.
Pembebasan sandera dan tahanan juga menjadi bagian dalam perjanjian gencatan.
Pada tahap pertama yang berlangsung 6 minggu, Hamas akan membebaskan 33 warga Israel yang disanderanya. Di sisi lain, Israel akan membebaskan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara.
Tahap kedua akan mengarah kepada penghentian perang di Gaza secara permanen. Pada tahap ini Hamas akan membebaskan sandera yang tersisa, sedangkan Israel akan melepaskan sekitar 1.000 warga Palestina yang ditahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.