Konflik Palestina Vs Israel
Sudah Yakin, Hamas Sebut Tepi Barat Akan Jadi Medan Tempur Utama Palestina Melawan Israel
Hamas meyakini Tepi Barat akan menjadi medan tempur selanjutnya dalam perjuangan rakyat Palestina melawan Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Hamas meyakini Tepi Barat akan menjadi medan tempur selanjutnya dalam perjuangan rakyat Palestina melawan Israel.
Basem Naim, salah satu anggota Politbiro Hamas sekaligus eks Menteri Kesehatan Gaza, mengatakan Tepi Barat bahkan akan menjadi medan perlawanan utama.
"Kami meyakini perlawanan utama akan terjadi di Tepi Barat, bukan Jalur Gaza, karena rezim Israel kini mempertimbangkan Tepi Barat, termasuk Al Quds, sebagai tujuan strategis berikutnya dalam aneksasinya," kata Naim hari Sabtu, (25/1/2025), dikutip dari Press TV.
Israel menduduki Tepi Barat saat Perang Enam Hari tahun 1976. Sesudah itu, Israel membangun ratusan pemukiman ilegal di sana.
Pernyataan Naim di atas muncul sekitar seminggu setelah Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.
Kini Hamas memperingatkan bahwa Israel bisa mengubah Tepi Barat menjadi medan perang utama. Belakangan ini Israel memang meningkatkan operasi militer di Tepi Barat.
Naim menyebut gerakan perjuangan Palestina tak akan sudi hidup di bawah pendudukan oleh rezim Israel.
"Kita tak bisa berjuang demi memperbaiki kondisi di penjara. Kita ingin melenyapkan penjara itu," katanya.
"Jika rakyat Palestina tak bisa mencapai tujuan mereka, yakni negara merdeka, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Al Quds, tidak ada yang bisa menikmati rasa aman atau stabilitas atau kemakmuran di kawasan itu," ucap dia.

Lalu, pejabat itu memuji kelompok perjuangan Palestina yang berhasil mencegah Israel mencapai semua tujuannya selama berperang di Gaza.
"Kita dapat berkata bahwa inilah deklarasi kemenangan karena sejak hari pertama [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu dan rezimnya telah menyatakan tiga tujuan dalam agresinya melawan rakyat Gaza."
Baca juga: Kota Jenin Kini Jadi Gaza, Serangan Brutal Israel Buat Warga Palestina di Tepi Barat Terusir
Naim pun mengungkapkan tiga tujuan itu.
"Menghancurkan gerakan perlawanan dan mengakhiri pemerintah atau pemerintahan Hamas di Jalur Gaza, ditambah memindahkan sebagian besar, jika tidak semua, rakyat Palestina ke luar Jalur Gaza di Semenanjung Sinai di Mesir, dan terakhir untuk mengembalikan para tentara [yang disandera] secara paksa."
"Saya pikir Minggu lalu sudah jelas bahwa dia (Netanyahu) sudah gagal mencapai ketiga tujuan itu."
Dia menyebut Hamas tetap kuat hingga momen-momen terakhir perang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.