Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rusia: UNICEF Pilih Kasih kepada Anak-Anak Gaza, Lebih Pedulikan Anak-Anak Ukraina

Duta besar Rusia Vasily Nebenzia mengatakan UNICEF pilih kasih ke anak-anak Gaza karena dianggap lebih peduli dengan anak-anak Ukraina.

Anadolu
Duta besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia mengatakan UNICEF pilih kasih kepada anak-anak Gaza dan lebih peduli kepada anak-anak Ukraina. 

“Gagasan bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab atas penderitaan yang mengerikan di sana tidak dapat kami terima dan kami menolak sepenuhnya,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Tom Fletcher, kepada Dewan Keamanan PBB melalui konferensi video dari Stockholm.

Dia mengaku jujur ​​dalam penilaiannya selama 15 bulan terakhir sejak dimulainya perang di Jalur Gaza, dengan mengatakan, "Anak-anak telah terbunuh, kelaparan, dan mati kedinginan."

“Mereka dimutilasi, menjadi yatim piatu, dan terpisah dari keluarga mereka. Perkiraan terendah menunjukkan bahwa lebih dari 17.000 anak kehilangan keluarga mereka di Gaza. Ada satu generasi yang menderita trauma psikologis," tambahnya.

AS merupakan sekutu utama Israel dan pendonor terbesar untuk militer Israel sejak pendirian negara tersebut di Palestina pada 1948.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 47.283 jiwa dan 111.472 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (23/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Pada Minggu (19/1/2025), Israel-Hamas melakukan pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian gencatan senjata.

Israel dan Hamas dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan Israel dengan 180 tahanan Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved