Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

All For One, Hamas Minta Israel Bebaskan Tahanan Palestina yang Berasal dari Semua Faksi Perlawanan

Hamas meminta Israel membebaskan tahanan Palestina yang tidak hanya berasal dari Hamas tapi juga anggota gerakan lain, termasuk dari Fatah dan PIJ

khaberni/tangkap layar
Warga Palestina menaiki Tank Merkava Israel dan mengibarkan bendera Palestina pada serangan Banjir Al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023. Setelah 15 bulan Perang Genosida, Israel dilaporkan setuju untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas. 

Times of Israel lewat tulisan dari penulis di media tersebut, David Reiss, mengulas 14 poin kemenangan Hamas dalam perang ini yang berakhir dengan gencatan senjata di Gaza.

Poin-poin kemenangan Hamas ini, mengingat Israel tidak memperoleh keuntungan apa pun dari peperangan paling mematikan dalam sejarah modern selama 15 bulan.

Baca juga: Kronologi Peristiwa Penting di Gaza Sejak Operasi 7 Oktober Hamas: Harga dari Perang Genosida Israel

Menurut pendapat David Reiss, ada 14 poin kemenangan Hamas dalam wujud gencatan senjata di Perang Gaza, yaitu:

1. Mengubah opini dunia terhadap Israel.

2. Merundingkan pembebasan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

3. Menggantikan komandan dan milisi petempur yang terbunuh dengan yang baru, merujuk adanya laporan kekuatan militer Hamas yang dibangun kembali menjadi 12.000 tentara.

Baca juga: Media Israel: IDF Sebut Kemampuan Militer Hamas Pulih, Sukses Rekrut Ribuan Petempur Baru

Pasukan Israel (IDF) melakukan evakuasi terhadap rekan tentara mereka yang terluka dan tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza menggunakan helikopter.
Pasukan Israel (IDF) melakukan evakuasi terhadap rekan tentara mereka yang terluka dan tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza menggunakan helikopter. (khaberni/tangkap layar)

4. Membuktikan bahwa Israel rela menyerahkan "banyak demi sedikit" dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal jumlah sandera.

5. Klaim Hamas bahwa operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 memberikan hasil yang menakjubkan, melemahkan Israel secara militer dan keamanan. Serangan ini meruntuhkan klaim pertahanan Israel yang katanya tidak tertembus

6. Hemas menekankan bahwa penyanderaan terhadap warga pendudukan Israel (pemukim Yahudi) adalah strategi yang layak dilakukan bagi perjuangan pembebasan Palestina.

Baca juga: Jadwal Pertukaran Tahanan antara Hamas dan Israel: Sinwar Beri Lampu Hijau, Hamas-PIJ Sepakat

Puluhan peti mati tiruan itu diarak mengelilingi ibu kota Tel Aviv sambil diselimuti bendera Israel, bersamaan dengan sejumlah foto para tawanan Israel yang telah meninggal dunia. Sebagai lambang atas kematian para sandera Israel yang beberapa hari terakhir ditemukan tewas di terowongan Rafah, Gaza.
Puluhan peti mati tiruan itu diarak mengelilingi ibu kota Tel Aviv sambil diselimuti bendera Israel, bersamaan dengan sejumlah foto para tawanan Israel yang telah meninggal dunia. Sebagai lambang atas kematian para sandera Israel yang beberapa hari terakhir ditemukan tewas di terowongan Rafah, Gaza. (Times of Israel)

7. Penghancuran sebagian besar Gaza, beriring harapan masuknya dana internasional untuk rekonstruksi, yang secara tidak langsung dapat dimanfaatkan oleh Hamas.

8. Kontrol berkelanjutan Hamas atas Gaza dan kehadiran UNRWA sebagaimana adanya sebelum perang.

9. Menciptakan perpecahan besar antara Israel dan Amerika Serikat.

10. Pembebasan sandera dalam jumlah terbatas pada tahap pertama perjanjian, dengan kemungkinan untuk terus menahan sekitar 30 sandera Israel di Gaza.

11. Israel gagal mencapai tujuan perangnya untuk melenyapkan Hamas sepenuhnya.

Baca juga: Hamas Masih Ada, Sandera Belum Bebas, Israel Telan Kerugian Ekonomi Rp 1.102 di Perang Gaza

12. Membuktikan, melakukan 'kejahatan perang', seperti meluncurkan rudal ke pemukiman Israel (dari sudut pandang penulis dan kata-katanya), mungkin menguntungkan dalam hal perlawanan terhadap pendudukan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved