Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata di Gaza, Hamas Ucapkan Terima Kasih kepada Iran, Hizbullah, hingga Houthi Yaman

Hamas menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Iran dan kelompok perlawanan di Timur Tengah.

Ist
Khalil al-Hayya, wakil kepala Biro Politik gerakan perlawanan Palestina, mengucapkan terima kasih kepada Republik Islam, gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, Kelompok Houthi, dan Perlawanan Irak. 

Menurut pejabat Yaman tersebut, pengorbanan besar perlawanan Palestina tidak melemahkan tekadnya, malah mendorongnya untuk terus maju dengan segenap kekuatan dan keberaniannya menghadapi musuh hingga terpaksa menerima gencatan senjata.

Ia juga memuji Hizbullah karena telah melakukan pekerjaan yang baik dalam berperang dan berkorban. 

“Front Perlawanan Lebanon (Hizbullah) mempersembahkan harta bendanya yang paling berharga sebagai tebusan bagi Gaza, Palestina, dan al-Quds selama agresi Israel yang menyebabkan kesyahidan pemimpinnya (Sayyid Hassan Nasrallah)."

Abdul Salam juga menyinggung tindakan balasan Yaman terhadap wilayah Palestina yang diduduki dan jutaan pendukungnya yang mendukung Gaza dan Lebanon.

“Tanggung jawab mendukung Gaza adalah tanggung jawab agama dan kemanusiaan yang harus dipikul oleh seluruh bangsa.”

Pejabat itu akhirnya menggarisbawahi bahwa pendudukan Palestina yang terus berlanjut oleh musuh Zionis merupakan ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan.

Akram al-Ka’abi, sekretaris jenderal Gerakan al-Nujaba Perlawanan Irak, mengucapkan selamat atas “kemenangan besar” bagi bangsa Palestina dan seluruh rakyat dunia yang berpikiran bebas, khususnya rakyat Republik Islam, gerakan perlawanan rakyat Ansarullah Yaman, Hizbullah, Irak, dan semua negara lain yang mendukung Gaza.

“Dengan perkembangan besar ini, kami juga mengumumkan bahwa kami menghentikan operasi militer kami terhadap rezim Zionis bersama dengan perlawanan Palestina terhadap penguatan dan kelanjutan gencatan senjata di Gaza,” katanya.

Jurnalis Amerika Rania Khalek mengungkapkan kebahagiaannya atas datangnya gencatan senjata, tetapi memperingatkan bahwa dunia tidak bisa beristirahat sampai imperialis genosida yang menimbulkan kehancuran di Gaza dimintai pertanggungjawaban.

"Selama Israel menjadi 'negara' kolonial pemukim, penduduk asli akan menolak pemusnahan."

Persyaratan Utama Perjanjian Gencatan Senjata

Rincian perjanjian yang diperoleh Al Mayadeen  mengungkap kerangka kerja sebelas klausul yang ditujukan untuk mengatasi masalah kemanusiaan langsung dan penyelesaian konflik jangka panjang. Ketentuan utama meliputi:

Penarikan Pasukan Israel: Pasukan Israel akan sepenuhnya mundur dari seluruh wilayah Jalur Gaza, kembali ke perbatasan sebelum perang, termasuk Jalan al-Rashid dan koridor Netzarim.

Akses Kemanusiaan: Perlintasan Rafah akan dibuka kembali berdasarkan protokol internasional, dengan "Israel" mengizinkan masuknya 600 truk bantuan setiap hari. Bantuan yang diberikan meliputi pasokan medis, 200.000 tenda, dan 60.000 karavan untuk tempat berteduh.

Evakuasi Korban Luka: "Israel" diharuskan memfasilitasi evakuasi warga Palestina yang terluka untuk mendapatkan perawatan di luar negeri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan