Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Korut yang Ditangkap Ukraina Ngaku Dirinya Pergi ke Rusia untuk Latihan Bukan Perang
Salah seorang tentara Korea Utara yang tertangkap Ukraina mengaku dirinya kira pergi ke Rusia untuk pelatihan, bukan berperang melawan Ukraina.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina telah menangkap dua tentara Korea Utara di wilayah Kursk, Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa para prajurit Korea Utara itu telah dibawa ke Kyiv dan sedang diinterogasi oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU).
"Seperti halnya semua tawanan perang, kedua tentara Korea Utara ini menerima bantuan medis yang diperlukan," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.
Setelah diinterogasi dan mendapatkan perawatan medis, Zelensky mengatakan bahwa wartawan akan diberi akses untuk berbicara dengan kedua tentara Korea Utara itu.
Kyiv mengatakan bahwa pasukan Korea Utara bertempur di wilayah Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan pada bulan Agustus.
Rusia tidak membenarkan maupun membantah kehadiran pasukan Korea Utara di Kursk, dan tidak ada reaksi langsung dari Moskow maupun Pyongyang terhadap laporan terbaru tersebut.
Ukraina sebelumnya mengatakan pihaknya menangkap tentara Korea Utara dalam pertempuran, tetapi mereka terluka parah dan meninggal tak lama setelah itu.
Sementara itu, salah satu tentara Korea Utara mengatakan bahwa ia mengira dirinya pergi ke Rusia untuk pelatihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina.
SBU mengatakan, pihaknya telah menginterogasi kedua tentara tersebut melalui penerjemah Korea bekerja sama dengan Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) karena mereka tidak berbicara bahasa Ukraina, Rusia, atau Inggris.
Dikutip dari Yonhap, dikatakan bahwa salah satu tentara memiliki kartu identitas militer Rusia atas nama orang lain yang terdaftar di Rusia.
Tentara itu mengatakan bahwa dia diberi dokumen tersebut pada musim gugur lalu ketika ia mengatakan beberapa unit Korea Utara ikut serta dalam acara pelatihan selama satu minggu dengan pasukan Rusia.
Baca juga: Biden Sebut Kondisi Rusia Nelangsa, Ukraina Bisa Menang, Swiss Siapkan Pertemuan Trump dan Putin
"Patut dicatat bahwa tahanan tersebut menekankan bahwa ia diduga pergi untuk mengikuti pelatihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina," kata SBU dalam rilisnya.
Warga Korea Utara dengan kartu identitas militer Rusia itu mengaku lahir pada 2005 dan telah bertugas di militer Korea Utara sejak 2021.
Sementara, warga negara lainnya lahir pada 1999 dan telah bertugas sejak 2016 sebagai penembak jitu pengintai, kata SBU, mengutip informasi awal.
SBU juga merilis rekaman video yang tampaknya memperlihatkan dua pria yang ditangkap -- keduanya diperban karena terlihat terluka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.