Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Armada Laut Hitam Rusia Dijebol Drone Laut Ukraina, Moskow Disarankan Hancurkan Kawasan Pesisir

Karena kecepatan dan kemampuan manuvernya, Magura V5 sulit untuk ditargetkan oleh platform udara yang dilengkapi senjata.

Ist
Magura V5, drone laut Ukraina yang menimbulkan ancaman bagi AL Rusia. 

Hal ini mengurangi jumlah pesawat tempur Rusia yang tersedia untuk misi superioritas udara.

Menurut Thakur, operasi pesawat tempur juga menghadapi keterbatasan dalam cuaca buruk dan kondisi malam hari, sehingga kurang efektif.

"Armada permukaan Angkatan Laut Rusia tetap rentan terhadap serangan USV, yang hanya mampu melindungi dirinya sendiri di dalam teluk dan pangkalan."

Akibatnya, armada Rusia tidak dapat memastikan jalur yang aman bagi pengiriman komersialnya di Laut Hitam.

Opsi Rusia

Thakur menilai, pesawat nirawak kamikaze jarak jauh, seperti Geran-2, yang menggunakan AI untuk pengenalan target secara otonom, tidak efektif terhadap USV karena kecepatan dan kemampuan manuvernya yang tinggi.

"Salah satu pilihan potensial bagi pasukan Rusia adalah mengintensifkan serangan terhadap pangkalan pesisir Ukraina yang digunakan untuk meluncurkan USV."

Namun, sambungnya, pendekatan ini memiliki hasil yang terbatas karena mengidentifikasi semua titik peluncuran merupakan tantangan.

Lebih jauh lagi, USV dapat diluncurkan dari kapal, termasuk kapal dagang.

Sementara Rusia secara teoritis dapat menargetkan kapal-kapal ini dengan kapal selam atau rudal antikapal jarak jauh, mengidentifikasi mereka akan membutuhkan kecerdasan manusia tingkat lanjut (HUMINT) dan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR)—area yang tampaknya kurang dimiliki Rusia.

Solusi teknis yang inovatif mencakup pengembangan dan penyebaran ranjau yang dipicu oleh kapal yang melampaui ambang batas kecepatan tertentu.

Namun, ranjau tersebut akan membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk dikembangkan dan disebarkan.

USV Ukraina kemungkinan menggunakan sensor optik darurat untuk memperoleh target udara seperti helikopter dan meluncurkan rudal jarak pendek yang mengarah menggunakan pencari IR/optik.

Drone ini terlalu kecil untuk menggunakan sistem radar. Pasukan Rusia dapat memanfaatkan kelemahan ini dengan menggunakan drone bersenjata untuk menyerang USV dari jarak yang aman.

Drone Orion MALE Rusia memiliki sensor dan senjata berpemandu yang secara teoritis mampu menyerang USV Ukraina.

Namun, ketidakhadiran mereka dalam jumlah yang signifikan menunjukkan bahwa sistem persenjataan mereka tidak dioptimalkan untuk target maritim atau Rusia tidak memiliki jumlah yang cukup untuk berpatroli di Laut Hitam secara efektif.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved