Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Al Qassam Menyusup ke Pos Baru Militer Israel di Jabalia, IDF Mengamuk Seusai Kebobolan

Tentara Israel mengamuk dan mengaku membunuh puluhan pejuang Palestina seusai Al Qassam membunuh lima tentara IDF dalam operasi penyusupan

khaberni/tangkap layar
ILUSTRASI Personel Brigade Al Qassam melakukan penyusupan dan menyergap pasukan Israel. Dalam sebuah operasi di Jabalia, Qassam menyusup ke pos militer baru militer Israel. 

Brigade tersebut mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, “Setelah melakukan kontak kembali dengan mujahidin kami di pasukan rudal Brigade Al-Quds di Jalur Gaza utara, mereka melaporkan bahwa serangan rudal telah diluncurkan selama dua hari terakhir terhadap wilayah pendudukan. kota Yerusalem dan Tel Aviv, Sderot dan permukiman di sekitar Jalur Gaza.”

Faksi milisi Perlawanan Gaza itu menegaskan, hal ini merupakan respons atas kejahatan musuh Israel terhadap rakyat Palestina dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.

Radio tentara pendudukan Israel mengatakan bahwa sebuah rudal terdeteksi dari Jalur Gaza, namun tidak memasuki wilayah Israel, seperti yang dikatakannya.

Front Dalam Negeri Israel mengatakan pagi ini bahwa sirene dibunyikan di Erez di Jalur Gaza karena takut akan jatuhnya rudal.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan Amerika, telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan lebih dari 153.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan orang. anak-anak dan orang tua, dalam salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Serbuan Berulang Tanpa Target Jelas

Jabalia terbukti menjadi kesalahan strategi dan taktik IDF yang menyerang sebuah wilayah secara berulang tanpa visi dan target yang jelas.

Pensiunan Mayor Jenderal (Reserve/Pasukan Cadangan) Militer Israel (IDF), Yitzhak Brik mengungkapkan dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar Ibrani "Maariv" tentang kerugian besar yang diderita tentara Israel dalam invasi kelima mereka ke Jabalia, Gaza Utara.

Dalam serbuan kelima IDF ke Jabalia, pasukan Israel dilaporkan kehilangan hampir empat puluh tentara yang tewas.

Baca juga: Media Israel: IDF Sebut Kemampuan Militer Hamas Pulih, Sukses Rekrut Ribuan Petempur Baru

Yitzhak Brick menunjukkan kalau tentara Israel menghadapi kesulitan dalam melenyapkan Hamas karena kurangnya pasukan.

Faktor lain, tentara Israel cenderung tidak tinggal di wilayah yang mereka kuasai dan kendalikan untuk waktu yang lama.

Hal ini menyebabkan kegagalan Pasukan Israel untuk menghilangkan kekuasaan dan pengaruh Hamas di sejumlah wilayah 'merah' termasuk Jabalia..

Brick menambahkan, tentara Israel penggerebekan berulang kali tanpa sasaran yang jelas.

IDF Hadapi Masalah Besar

Terkait tantangan yang dihadapi IDF dalam agresinya ke Gaza, pakar militer Israel mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza punya masalah besar yang bisa memicu bencana bagi Israel.

Avi Askhenazi, nama pakar itu, dengan tegas mengatakan masalah itu ialah burnout atau kelelahan fisik dan mental.

Askhenazi yang menjadi kontributor media Israel Maariv menyebut burnout merupakan perkara besar, tetapi tidak terperikan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved