Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Suriah

Otoritas Baru Suriah Musnahkan Satu Juta Pil Captagon yang Ditemukan di Kafr Sousa Damaskus

Sumber resmi Otoritas baru Suriah mengatakan, narkoba-narkoba itu ditemukan saat penyisiran di Kafr Sousa, Damaskus, Suriah.

tangkap layar/twitter
Tangkap layar video di media sosial yang menunjukkan pemusnahan jutaan pil Captagon yang ditemukan kelompok pengguling rezim Bashar al Assad saat penyisiran di Damaskus. 

Menurut Laporan Obat Dunia dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan tahun lalu, wilayah asal utama untuk pengiriman Captagon adalah Suriah dan Lebanon.

Laporan tersebut mengasumsikan bahwa semua penyitaan pil jenis amfetamin yang dilaporkan di subwilayah tersebut adalah Captagon.

Penyitaan obat-obatan itu meningkat dua kali lipat dari tahun 2020, mencapai rekor tertinggi 86 ton pada tahun 2021.

Baca juga: 7 Warga NTB di Suriah Dalam Proses Evakuasi, Segera Dipulangkan ke Indonesia

Caroline Rose, yang mempelajari perdagangan Captagon di lembaga pemikir New Lines Institute yang berpusat di Washington, mengatakan kepada ABC News bahwa obat tersebut secara keliru dianggap tidak berbahaya.

Karenanya, Captagon tidak menimbulkan stigma seperti obat-obatan terlarang seperti kokain atau ekstasi.

Captagon juga bereda di negara-negara yang melarang alkohol karena haram.

"Pil itu membuat Anda merasa tak terkalahkan," kata Rose.

"Obat itu mencegah rasa lapar dan membantu Anda terjaga hingga larut malam."

"Obat ini digunakan oleh pengemudi taksi, mahasiswa, orang miskin yang sedang mengantre untuk mendapatkan roti, orang kaya yang ingin menurunkan berat badan."

"Obat ini juga digunakan pejuang yang membuatnya terjaga hingga larut malam, memberinya energi dan membuatnya bertahan satu hari dengan satu MRE (makanan siap santap) sehari."

Tokoh kunci dalam perdagangan Captagon adalah Suriah.

Dengan Captagon sebagai "tambang emas"-nya, Suriah dapat menghasilkan sekitar $10 miliar, dan sekitar $2,4 miliar setahun secara langsung untuk rezim Assad.

Temuan itu berdasarkan sebuah studi tahun 2023 yang dilakukan oleh Observatory of Political and Economic Networks, sebuah lembaga nirlaba yang melakukan penelitian tentang kejahatan terorganisasi dan korupsi di Suriah.

Satu orang yang sangat memperhatikan perdagangan Captagon dari Suriah dalam beberapa tahun terakhir adalah anggota Parlemen AS French Hill.

Hill termasuk satu dari puluhan anggota parlemen yang ikut mensponsori Undang-Undang Perlindungan Sipil Suriah Caesar bipartisan tahun 2019, yang mengusulkan untuk memberikan sanksi berat kepada Assad dan sekutu terdekatnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved