Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase

Hamas dilaporkan sudah menyerahkan daftar nama tahanan yang diminta untuk dibebaskan oleh Israel. Tel Aviv mencoret nama Marwan Barghouti dari Fatah

ABBAS MOMANI / AFP
Seorang pria mengangkat plakat yang menampilkan pemimpin Fatah Marwan Barghouti yang dipenjara, di luar markas besar Komite Palang Merah Internasional di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 2 Agustus 2022. 

Mengenai deportasi, laporan menegaskan bahwa Hamas mungkin setuju untuk mendeportasi beberapa tahanan ke negara ketiga seperti Türkiye atau Qatar, sementara Israel menentang persetujuan untuk membebaskan banyak dari mereka.

Beberapa permasalahan masih tertunda, seperti tuntutan Israel untuk mendeportasi pejabat senior atau menerima kompensasi khusus.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz menegaskan bahwa poros Philadelphia dan poros Netzer tidak akan menjadi hambatan untuk mencapai kesepakatan, yang tampaknya disetujui oleh Hamas sampai batas tertentu.

Namun Hamas bersikeras agar Israel sepenuhnya menarik diri dari beberapa wilayah.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir:
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir: (khaberni)

Upaya Sabotase Ben-Gvir

Di sisi lain, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dituduh membocorkan informasi dan menuntut verifikasi kemajuan kesepakatan, yang dapat mengakibatkan tertundanya beberapa isu yang bisa menunda kesepakatan akhir gencatan senjata.

Dalam konteks terkait, mantan Menteri Angkatan Darat Israel Benny Gantz menekankan bahwa penundaan negosiasi dapat mengakibatkan hilangnya nyawa banyak tahanan, dan menekankan bahwa situasi saat ini memerlukan percepatan solusi dan mengakhiri negosiasi secepat mungkin.

Dia menambahkan, keterlambatan dalam menyelesaikan kesepakatan dapat menyebabkan lebih banyak kerugian.

Adapun pada tahap pertama kesepakatan, Israel berupaya untuk membebaskan lebih banyak tahanan Israel yang ada di tangan Hamas.

"Namun Hamas tetap bersikeras pada jumlah yang terbatas, perselisihan terkait daftar tersebut diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin," tulis khaberni.

 

(oln/khbrn/*)
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved